Evaluasi Diri Pegawai

Sebagai seorang pegawai, saya akan dievaluasi kinerjanya. Iya dong, masak gak dievaluasi. Ntar kalo kerja ngasal gimana? Kalo kerja gak niat gimana? Masak makan gaji buta tiap bulannya.

Evaluasi di tempat saya, basisnya evaluasi diri. Setiap pegawai diberi poin-poin yang boleh diisi sendiri. Lalu penilaian oleh diri sendiri itu diserahkan ke pimpinan masing-masing. Pimpinan akan mengevaluasi apakah score (yang sudah diisi sendiri) itu  sesuai atau tidak sesuai dengan pengamatan yang dilakukannya selama menjadi bawahannya.

Nah, ceritanya saya mengevaluasi diri sendiri saya.

Saya baca baik-baik poin-poinnya. Beberapa ini adalah contoh poin-poin yang dinilai sendiri.

"Berupaya untuk terus mempelajari, memahami Kebijakan, Peraturan serta arahan pimpinan untuk dapat melaksanakan pekerjaaannya dengan baik" -- wow, ini mah saya banget. Kalo ada peraturan baru, saya akan pelajari dengan baik. Checked.

"Memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya." -- ini juga. Masak ya sudah lulus S3, sekolah di Jepang 5 tahun gak terampil untuk melaksanakan tugas? Easy pezzy.

"Memelihara barang-barang milik Universitas yang dipercayakan kepadanya" -- komputer di kantor kan? Ya pasti kita pelihara lah. 

"Menaati peraturan kepegawaian dan peraturan lain yang terkait dengan jabatan masing-masing" -- saya mah, bukan pembangkang. Saya orang baik-baik yang taat aturan. 

Mestinya gampang mengevaluasi diri. Kita liat pilihan score-nya.

Score 1: Tidak sesuai dengan harapan dan atau deskripsi
Score 2: Terkadang tidak sesuai dengan harapan dan tidak selalu konsisten dengan deskripsi
Score 3: Memenuhi harapan dan selalu konsisten dengan deskripsi
Score 4: Melebihi harapan dan dapat menjadi teladan

Nah, mari mengukur diri dengan score yang sesuai. Ambil contoh: "Memiliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya." 
  • Score 1 berarti: "Tidak memiliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas saya.", kayaknya nggak. 
  • Score 2 berarti: "Ada ketrampilan yang tidak saya kuasai untuk melaksanakan tugas saya" - we'll see
  • Score 3 berarti: "Punya semua ketrampilan untuk melaksanakan tugas" - saya terjemahkan demikian karena di score 3 ini ada kata "selalu konsisten", yang artinya 100% punya ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas saya".
  • Score 4 berarti "Selain 100% ketrampilan yang dibutuhkan, saya punya ketrampilan lain dan bisa menjadi teladan untuk pegawai lain.
Jadiiii... setelah direnungkan, score yang paling tepat untuk poin ini adalah 2. Kalo 3 nggak. Saya nggak berani mengklaim saya punya semua ketrampilan untuk melaksanakan tugas. Lah wong saya masih sering nanya Google pas gak paham cara ngoperasikan Ms-Teams kok.

Lalu setelah saya baca semua poin-poin-nya, score saya jatuhnya di 2 semua. Tidak ada 1 poin-pun yang saya berhasil mengatakan "SELALU KONSISTEN". Bahkan untuk hal "Memelihara barang-barang milik Universitas yang dipercayakan kepadanya" - saya tidak selalu konsisten. Saya mengaku pernah menjatuhkan mouse komputer sampai mouse-nya lecet. Saya sering lupa mematikan monitor setelah pulang kerja, colokan listrik di ujung ruangan itu berdebu dan saya malas untuk membersihkannya karena colokannya gak kepake juga. Jadi apakah saya berhak men-score diri saya dengan "Selalu Konsisten memelihara barang-barang milik universitas yang dipercayakan kepadanya".  Hell no!

Poin "Menaati peraturan kepegawaian dan peraturan lain yang terkait dengan jabatan masing-masing". Taat iya. Tapi SELALU TAAT? Really? Ada yang berani mengklaim SELALU? Never failed? Saya tiap hari melanggar peraturan lalu lintas kampus. Waktu masuk parkir ada rambu kecepatan maks 20 km/jam. Itu saya langgar, karena kalau saya masuk kampus di area parkir sepeda motor, hampir selalu berkendara dengan kecepatan di atas 20km/jam. Setiap kali melihat rambu itu saya sebenarnya merasa bersalah karena membuat rambu itu seperti tidak berguna.

Score 1 itu untuk mereka yang salah masuk kerja.
Score 2 itu untuk manusia biasa
Score 3 itu untuk robot (karena hanya robot yang konsisten)
Score 4 itu untuk malaikat kalau bukan Tuhan

... dan saya manusia biasa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang