Beda Suami dan Istri - part 1
[Bagi wanita lajang yang belum menikah, you might want to bookmark this page, and re-read when you got married. Bagi istri yang baru menikah, you might want to practice it to your own (!) husband.]
Waktu kami menikah, Ps. Yusak mengatakan kepada kami, bahwa menikah itu nggak ada sekolahnya. That's true. Tau2 menikah. Pasangan baru segera dihadapkan pada berbagai situasi yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Nggak pernah diajarkan di sekolah. Nggak ada kursus menikah. Nggak ada buku manual yang bisa dicontek untuk secara tepat menghadapi berbagai situasi sehari2. Semua harus dialami secara pribadi dan belajar dari segala kejadian... Trial and (berharap semoga nggak) error.
Dr. Willard Harley adalah seorang konselor pernikahan. Beliau menulis sebuah buku berjudul "His Needs, Her Needs : Building an Affair – Proof Marriage" setelah meneliti 40rb kasus yang terjadi dalam pernikahan. Saya tentu kurang bisa empati (ato nggak pernah bisa empati) dengan apa yang dirasakan Dr. Willard Harley. Satu kasus pernikahan saja bisa membuat saya kehilangan nafsu makan, apalagi 40rb kasus (tapi secara statistik, sample 40rb kasus itu bisa sangat mewakili sebagian besar kasus yang terjadi dalam pernikahan).
Di salah satu bagian dari bab-nya, beliau menuliskan 5 kebutuhan teratas dari seorang suami dan 5 kebutuhan teratas dari seorang istri. Menurut beliau, ketika kebutuhan ini saling tidak terpenuhi, baik suami maupun istri, akan cenderung untuk mencari pemenuhan kebutuhan dari pihak ke-3 (suami berusaha memenuhi kebutuhan dari wanita lain, dan wanita berusaha memenuhi kebutuhan dari pria lain = "selingkuh").
Saya nggak surprise ketika tau bahwa fakta kebutuhan suami itu (bener2) berbeda dengan kebutuhan istri (sehingga berpotensi membuat para istri bisa jengkel setengah mati pada suaminya - karena suami kok nggak bisa ngerti kebutuhan istri).
Dari hasil penelitian tersebut, Pak Willard menuliskan 5 kebutuhan teratas dari seorang suami adalah: (diurutkan dari urutan ke-5 sampai ke-1). -- Women, hold your breath and get ready to face the fact.
Kebutuhan ke-5: Dihormati
Make sure para istri bisa mengekspresikan kebanggaannya pada sang suami. Saat nggosip di arisan PKK, please, don't say something dishonor your husband...
Ibu A: "Bapaknya anak2 itu taunya pulang kerja, makan... urusan cuci, setrika, ngepel, mana mau ikut2... capek deh!!"
Ibu B: "Waahh... sampe segitu ya? Pasti capek ya jeng, jadi istrinya bapaknya anak2..."
Ibu A: "Nggak juga sih, saya juga nggak mau cuci2, setrika2 ato ngepel2 rumah... Pake pembantu aja, praktis, hihihi..."
Saat bersama koleganya, saat bersama teman2nya, saat bersama anak2, please respect your husband. Tunjukkan ke anak2 bahwa ayahnya adalah seorang pahlawan keluarga. Pria akan menjadi lebih bertanggung jawab ketika dia tahu bahwa istrinya menghormati dia.
Kebutuhan ke-4: Rumah diatur dengan baik
Bagi suami, rumah adalah tempat untuk melepas semua kepenatan setelah bekerja seharian. Harapan ketika sampai di rumah adalah mendapati rumah yang rapi, bersih, sedap dipandang dengan makan malam yang lezat (plus istri yang menyambut kedatangan dengan ceria dan siap ML bersama suami tercinta... --> ML= Makan Lemper).
Jika istri terlalu capek untuk menata rumah atau membersihkan rumah karena istri juga harus bekerja, berdiskusi untuk hire a maid will be a good idea... ato "paksa" suami untuk berbagi tugas.
Kebutuhan ke-3: Pasangan yang menarik
Ada kata-kata bijak bahwa manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. Saya suka dengan kata2 ini (sehingga berusaha memastikan apa yang di hati saya berkenan di hadapan Tuhan). But, wives... let me tell you a little secret about your husband... He is not God... Para suami bukan Tuhan yang hanya melihat hati.
Para suami adalah manusia yang melihat apa yang di depan mata... That simply means, he needs to see an attractive wife. Menarik berarti istri bisa berpenampilan seperti yang menurut suami itu menarik... Kalo seorang suami menganggap istri gemuk itu menarik, for the sake of your marriage, make sure your weight is above 80Kg. Kalo menurut suami, istri berkulit hitam itu menarik, make sure berjemur di bawah terik matahari menjadi hobi barumu. Kalo menurut suami, suara omelan itu menarik untuk didengarkan, please, pastikan setiap hari ada omelan setidaknya 5-7 jam sehari untuk suami tercinta.
Kebutuhan ke-2: Ditemani melakukan aktivitas yang menyenangkan
Hobi suami adalah istri keduanya. Pastikan istri pertama tidak memusuhi istri kedua... Pastikan istri pertama kompatibel dengan istri ke dua. Sukur2 kalo istri pertama juga mencintai istri kedua... Kalo mereka berdua bermusuhan, suami akan kebingungan menentukan istri utamanya... - dan terjadilah konflik.
Istri: "PAAA...!!! Burung aja diurusin. Tuh, genteng bocor, cepet dibenerin."
Suami: *nggak terima* "Mending ngurusin burung, suaranya merdu...!! Ketimbang ngurusin kamu yang suara kayak genteng bocor."
Istri: *lebih nggak terima* "Eee... emang suara genteng bocor kayak apa coba??? Awas ya... nanti di pasar aku ambil kucing, biar tuh burung buat makan siang...!!!"
Kalo memang istri nggak bisa menemani aktivitas suami, at least lakukan aktivitas yang sama2 disukai. Pasti ada suatu aktivitas yang sama2 disukai both oleh suami dan istri... (misal, semua orang suka tidur, jadi lakukan aktivitas tidur bersama2, atur posisi sedemikian rupa sehingga keduanya sadar bahwa mereka tidur bersama2).
Kebutuhan ke-1: ...
Can you guess?? It's only 3-words and sometimes doesn't make any sense for women. It's called S-E-X. Kebutuhan pertama suami adalah seks. You-know-what-that-implies... Suami butuh bercinta dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan istri. Istri yang nggak ngerti kebutuhan suaminya bisa menuduh si suami, "dasar maniak-seks!!!" Ato istri yang manipulatif, akan memanfaatkan kebutuhan ini untuk ancaman... "yaaangg... ntar kalo udah beli mobil, kita bisa bercinta seminggu 4x deh... kalo blom ada mobil ya... 4 minggu sekali aja..."
Suaminya cuman bisa membatin, "Bitch...!"
-------------------
End of note, to be continued.
hahaha... ya Pak! petuahmu aku ingat2..
BalasHapus@Nina: cepet amat responnya? Barusan ada revisi kecil nggak penting... hehe2...
BalasHapus"Hobi suami adalah istri keduanya"?? inii namanya berlebihan istri . . haha
BalasHapusPak Win, setuju banget itu, hobby suami adalah istri keduanya. Suamiku hobby-nya banyak, so, istrinya ga cuma dua :)
BalasHapus@sugandafamily: hehe2... ya, make sure nggak musuhan sama istri(-istri) yang laen. :)
BalasHapus