My Black Shoes

Saya punya sepasang sepatu hitam yang saya beli 8 tahun yang lalu (ya, it's been 8 years!). Harganya murah waktu saya beli... cuman 5 digit (which means less than 100K). Saya inget, waktu itu saya hampir lulus kuliah S1 dan nggak punya banyak duit untuk beli fancy ato branded shoes yang harganya 6 digit. Jadi ya... saya beli yang murah tapi bisa dipake untuk kerja resmi...
Lalu jadilah sepatu hitam itu satu-satunya sepatu resmi saya - till... NOW! Iya, sampe sekarang saya masih pake sepatu hitam itu. Sepatu ini udah nggak sekeren 8 taon lalu ketika saya beli pertama kali. Lima tahun lalu, solnya harus diganti karena ada bagian yang robek hingga kaki saya bisa kemasukan kerikil ato air kalau saya jalan di jalan yang becek. Warna hitamnya sudah pudah di beberapa bagian. Tali sepatunya juga udah pernah putus.
Yet, somehow sepatu itu tetap saya pake, dan saya nggak pengin beli ato ganti sepatu lain (beli sepatu kets iya, tapi nggak pernah ngganti sepatu resmi ini). Saya udah terlanjur nyaman dengan sepatu ini, pas di kaki saya... Lagian sepatu ini jadi saksi ribuan peristiwa penting dalam 8 tahun terakhir hidup saya...
Dia udah menghadiri 50 acara kondangan, karena dialah satu2nya sepatu resmi yang saya punya - secara untuk menghadiri kondangan nggak mungkin pake sandal jepit.
  • Dia yang menemani saya ketika saya menginjakkan kaki di Univ B* untuk memulai kuliah S2, lalu menemani sepanjang 4 semester kuliah saya dalam setiap perkuliahan yang saya ikuti, termasuk saat konsultasi tesis, sampai waktu saya ujian tesis dan mendapatkan nilai akhir A, sepatu hitam ini yang menemani.
  • Saya juga pakai sepatu ini ketika saya di-interview di "sini", termasuk menerima penghargaan as "you-know-what".
  • He was there when I'm teaching. Jadi saya masuk dan mengajar di puluhan kelas dengan sepatu yang sama, hitam dan nggak keren lagi.
  • Saat saya harus naik panggung untuk jadi pembicara ato whatever, there it is, the black "old" shoe.
Sekarang sepatu itu udah rusak berat di bagian bawahnya. Beberapa bulan lalu, kedua sol bawahnya sobek horisonal dari ujung kiri sampai ujung kanan. Waktu saya ke Singapore, saya nggak berani bawa (jadi saya bawa sepatu kets). Saya mencoba me-lem agar menyatu, tapi beberapa minggu kemudian sudah rusak lagi solnya. Jadi saya biarkan dan tetap dipakai dalam keadaan seperti itu. Bahkan dalam keadaan yang seperti itu, sepatu itu masih nyaman dipakai. Lalu, kemarin kehujanan lebat, yang mengakibatkan beberapa jahitan lepas dan warna hitam di beberapa bagian tambah pudar. Jika dihitung dengan nilai depresiasi menurut akuntansi, nilai sepatu ini sudah menjadi susut Rp. 1.
Trust me, sepatu itu sampai sekarang masih nyaman dipakai. Saya berencana tetap memakainya... Saya sudah menjadwalnya untuk dipakai dalam acara wisuda S2 bulan ini. Saya juga ingin ketika saya wisuda doktoral, sepatu inilah yang ada di foto menemani saya dengan jubah toga... I hope he'll survive...
... and remember, don't you dare mock my black shoes no matter how ugly it is, or I'll throw you with my shoes...!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang