How it feels to be a genius?

Dulu, waktu masih membina OSN Bidang Komputer, saya sering dealing with the gifted students. Gifted maksudnya punya dianugerahi kecerdasan di atas rata-rata. Ada beberapa yang perempuan... Dan saya sering bertanya-tanya, gimana rasanya menjadi orang jenius?

Hari ini saya dapat jawabnya, setelah membaca buku dari Audrey Yu Jia Hui (terlahir dengan nama Maria Audrey Loekita). Audrey seorang yang multitalenta. Prestasi akademiknya mencengangkan. Menyelesaikan studi S1 dengan major Fisika di The College of William and Mary (Virginia), salah satu dari top 30 universitas di Amerika. Lulusnya summa cum laude (karena IPK di atas 3.9). Oh iya dia lulus saat berusia 16 tahun (saat anak-anak seumurnya masih galau milih antara mengidolakan K-Pop atau nonton J-Drama).

Buku yang saya baca adalah Mellow Yellow Drama yang ditulis tahun 2016. Saya baca via Google Play Book (beli dengan harga Rp. 30K) dan ini satu-satunya buku yang berhasil saya selesaikan dalam one-sit-reading dalam 4-5 tahun terakhir, buku-buku sebelumnya selesai dalam beberapa kali baca atau belum selesai sampai sekarang.

Kenapa bisa selesai? Karena bukunya menarik dari awal sampai akhir (perkecualian di bagian akhir tentang kebijaksanaan konfusius, bukannya tidak bagus, namun saya kurang tertarik).

Bukunya ini ditulis dalam gaya memorabilia. Cerita yang diawali dari masa kecil Audrey yang sudah punya pemikiran berbeda dengan anak-anak seumurnya. Usia 3 tahun sudah bertanya, "Apa tujuan hidupku?" - dan membuat orang-orang di sekelilingnya (termasuk orang tuanya) takut dan was was.

Audrey ini jenius dalam arti yang sebenarnya. Menguasai bahasa Inggris, Perancis, dan Mandarin dengan fasih plus Bahasa Ibrani. Mengambil jurusan Fisika hanya karena di Fisika semuanya objektif dan eksak, benar adalah benar dan salah adalah salah. Berbeda dengan ilmu sosial yang subjektif (Audrey pernah kecewa karena diberi nilai A- pada salah satu esai bahasa perancis, lalu ketika dosen ditanya apa kekurangan dari tulisannya, dosen menjawab "A minus itu sudah bagus sekali. Aku jarang memberi nilai A").

Ini adalah cover dari memorabilia yang ditulisnya, "Mellow Yellow Drama".

Image result for mellow yellow drama pdf download

Setelah membaca buku ini, saya tahu ternyata menjadi jenius ternyata tidak seenak yang saya bayangkan. Orang jenius ibarat pesawat terbang supersonik, sementara yang lain adalah sepeda atau mobil. Ketika pesawat terbang supersonik ini rusak, tidak ada (atau sedikit) montir ahli yang sanggup memperbaiki. Ketika kerusakannya diserahkan kepada montir sepeda atau mobil, yang ada malah pesawat tidak mampu terbang dengan optimal, atau yang lebih parah menjadi semakin rusak. Itulah yang dialami oleh Audrey.

Saya berharap sekali Audrey bisa mengisi mata kuliah Kewarganegaraan di kampus saya yang sangat multiculture, Universitas Ma Chung.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang