Kindle di Jepang
Menurut saya, the best book reader device in the world adalah Amazon Kindle. Jenis Kindle yang saya punya adalah Kindle Keyboard 3G+WiFi - yang bisa mengunduh ebook di Amazon dan dikirim langsung ke device selama ada koneksi WiFi.
Teknologi e-ink (elektronic ink) membuat kualitas display di Kindle persis sama seperti kualitas cetak di buku atau koran. Nggak bikin lelah saat baca dan nggak tetap readable walo baca di bawah terik matahari (emang ngapain baca buku di bawah terik matahari?). Bandingkan dengan iPad ato iPhone yang menggunakan LED untuk display-nya.
Bulan Oktober lalu, Kindle Family resmi masuk Jepang. Satu ebook reader, yaitu Kindle Paperwhite tanpa wifi yang dibandrol 7,980 yen (atau kurang dari 1jt), sementara untuk yang ber-wifi harganya 12,980 yen (1.5jt). Dua tablet juga dirilis untuk pasar Jepang bulan Oktober lalu, Kindle Fire HD (19,800 yen) dan Kindle Fire.
Di Indonesia, Kindle masih belum masuk. Saya bisa paham, karena statistik minat baca di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan Amerika atau Jepang. Hasil survei UNESCO di tahun 2011, menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di ASEAN. Indeks minat baca di Indonesia adalah sebesar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca tinggi. Bandingkan dengan Singapura yang mencapai 0,45 (450 dari 1000 memiliki minat baca yang tinggi). Tentu menjual ebook reader device di Indonesia bukan strategi bisnis yang menguntungkan.
Anyway, untuk temen-temen di Indo yang punya minat baca tinggi, pingin banget untuk punya Kindle, bisa PM saya dan dengan senang hati bisa saya pesankan Kindle lewat Amazon.co.jp. :)
Teknologi e-ink (elektronic ink) membuat kualitas display di Kindle persis sama seperti kualitas cetak di buku atau koran. Nggak bikin lelah saat baca dan nggak tetap readable walo baca di bawah terik matahari (emang ngapain baca buku di bawah terik matahari?). Bandingkan dengan iPad ato iPhone yang menggunakan LED untuk display-nya.
Bulan Oktober lalu, Kindle Family resmi masuk Jepang. Satu ebook reader, yaitu Kindle Paperwhite tanpa wifi yang dibandrol 7,980 yen (atau kurang dari 1jt), sementara untuk yang ber-wifi harganya 12,980 yen (1.5jt). Dua tablet juga dirilis untuk pasar Jepang bulan Oktober lalu, Kindle Fire HD (19,800 yen) dan Kindle Fire.
Kindle Paperwhite |
Di Indonesia, Kindle masih belum masuk. Saya bisa paham, karena statistik minat baca di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan Amerika atau Jepang. Hasil survei UNESCO di tahun 2011, menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di ASEAN. Indeks minat baca di Indonesia adalah sebesar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca tinggi. Bandingkan dengan Singapura yang mencapai 0,45 (450 dari 1000 memiliki minat baca yang tinggi). Tentu menjual ebook reader device di Indonesia bukan strategi bisnis yang menguntungkan.
Anyway, untuk temen-temen di Indo yang punya minat baca tinggi, pingin banget untuk punya Kindle, bisa PM saya dan dengan senang hati bisa saya pesankan Kindle lewat Amazon.co.jp. :)
Komentar
Posting Komentar