Perjalanan Menempuh Ph. D

Bukan, bukan kisah tentang saya.

Ini tentang kolega saya. Di dunia akademik, beliau lebih senior dari saya - dan tentu lebih bijak dibandingkan saya yang seringkali emosional. Dari beliau saya banyak belajar tentang dunia akademik.

"(Dosen) Kalau sudah (lulus) S3, sudah tenang Pak..." - begitu nasihat beliau yang sering disampaikan untuk memotivasi saya studi lanjut. Tentu tenang yang dimaksud adalah bisa mengajar dan melakukan penelitian serta publikasi - sehingga cepat atau lambat, akan mencapai jenjang guru besar atau profesor (yang merupakan jenjang tertinggi para akademisi). Sesuai undang-undang kependidikan yang berlaku, salah satu syarat untuk mendapatkan jabatan guru besar adalah memiliki gelar S3.

Beliau akan segera meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studi ke luar negeri, mengejar gelar Ph. D.  Meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Waktu 36 bulan untuk studi lanjut bukan waktu yang pendek.

Saya membayangkan, seandainya saya berada di posisinya. Tidak mudah.

Selamat jalan Pak. Selamat datang sebagai mahasiswa Doktor.

Saat ini pasti terasa berat harus meninggalkan keluarga. Tapi kelak semuanya pasti akan berbuah indah, baik untuk karir pribadi maupun untuk keluarga (istri beserta anak-anak). Kelak, istri dan anak-anak akan bangga memiliki ayah dengan gelar Ph. D, bahkan Profesor.

Gambarimashou!

NB. Untuk seorang kolega yang hari ini meninggalkan Indonesia dan melanjutkan studi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang