(Universitas) Chiba

I've passed the first month in Japan dengan sehat, selamat, dan masih belum bisa ngomong Jepang. At least, saya sekarang sudah bisa baca hiragana dan katakana sedikit lebih cepat dari anak kelas 2 SD di Jepang. Untuk karakter Kanji, saya juga sudah bisa baca... Ya sekitar 20-an karakter dari total 2.000 karakter agar bisa baca koran dengan lancar. At least, saya sudah bisa membedakan kanji untuk karakter "Pria" dan "Wanita" yang tentunya sangat berguna ketika ke toilet umum. Pinginnya di tahun ke-3, sudah menguasai 2000 karakter kanji agar bisa survive di negara lain yang juga menggunakan karakter tersebut, seperti China, Taiwan atau Hongkong. Amin!

Saya mulai suka dengan Universitas Chiba dan lingkungannya (padahal dulu nggak pernah kebayang bakal sampe di Universitas Chiba untuk dapetin Ph. D, kebayangnya ya dapetin Ph. D di computer science dari MIT, Harvard ato Universitas Ma Chung gitu...).

Kenapa saya suka (Universitas) Chiba?

First of all, lokasi Universitas Chiba ini di kecamatan Nishi-Chiba, kota Chiba, Propinsi Chiba (iya, nama kota dan propinsinya sama... Yang jelas di Indonesia, nggak ada Kota Jawa Timur, ada juga kota Malang, Surabaya, Pasuruan yang mana beda dengan nama propinsinya). Kota Chiba ini bukan kota besar kayak Surabaya. Apalagi kecamatan Nishi-Chiba... Suasananya jauh dari keramaian, hingar-bingar ataupun night-club - which is bagi sebagian orang, pasti bisa pusing karena bosan (kalo rame, saya yang pusing)... Di Nishi-Chiba, hampir semua tempat dapat dijangkau dengan naik sepeda engkol dan sebotol minuman dingin. Entah itu ke stasiun, supermarket, kampus, ato kantor catatan sipil untuk ngurus KTP, semua dekat. Dengan 30.000 yen per bulan, sudah bisa sewa apartemen, which is kalo di Tokyo, uang segitu cuman buat sewa secuplik tempat parkir di apartemen yang ada di gang buntu.

Kedua, walopun sama-sama universitas negeri, tapi Universitas Chiba beda dengan Universitas Tokyo. Kalo di Indonesia, Universitas Tokyo ini kayak UI ato ITB, jadi kiblat untuk universitas-universitas lain di Jepang... Penelitian terbaru, jurnal-jurnal nasional dipenuhi dengan afiliasi Universitas Tokyo, alumninya banyak yang jadi pejabat, saintis, menteri, dan orang2 top. Kalo Universitas Chiba Nusantara Jaya (UCNJ) mah, mungkin kayak UGM Jogja ato Unpad Bandung. Universitas negeri, di kota pendidikan yang biaya hidupnya nggak tinggi2 amat. Mahasiswa di Chiba juga nggak "seaneh" mahasiswa di Universitas Tokyo. Teman lab saya pernah bilang, dari penampilan aja mereka bisa membedakan mana mahasiswa dari Universitas Tokyo dan mana mahasiswa dari Universitas Chiba. Sampe segitunya... (saya jadi membayangkan bagaimana modisnya mahasiswa di Universitas Tokyo atau... kupernya mahasiswa Universitas Chiba? Entahlah).

Ketiga, teman-teman lab saya jumlahnya ada 14 orang dan semuanya Japanese. I'm the only foreign student - dari Indonesia pula. This means, the only way I communicate with them is either using English or Japanese. Both is an advantage for me to develop my foreign language skill. Cool. Nggak mungkin saya pake Bahasa Indonesia, baik pas ngomong sama prof ato presentasi di depan. (Di Lab gedung sebelah, Lab Remote Sensing, prof-nya orang Indonesia dan most of the students juga Indonesian. Kata temen saya yang masuk di Lab itu, nggak kerasa kayak di Jepang kalo pas di Lab, kalo ngomong tetep pake Bahasa Indonesia).

Keempat, lab di mana saya spend most of the time untuk research adalah lab yang bebas (dan lengkap dengan segala perkakas memasak, microwave, kulkas, sumpit, gelas, piring - walopun ini bukan Lab jurusan Culinary). Nggak ada check-clock. Nggak ada finger-print. Nggak ada presensi. Nggak ada larangan maen game. Nggak ada pembatasan akses alamat Internet. Totally free!

Lab bebas diakses oleh anggota lab kapanpun, karena kunci lab ditaroh di samping lemari loker di sebelah toilet pria, pintu ke-3, dekat tong sampah (dan ini menjadi rahasia besar bagi kami yang nggak boleh dibocorkan ke siapapun). Karena kalo sampe di Lab ada yang masuk dan mengambil data2 penelitian kami, yang diletakkan dengan di komputer server 3, drive C dengan password R4i2po4D, maka tentu kami yang rugi sendiri. Jadi kami berjanji untuk nggak membocorkan rahasia ini.

Dengan jam bebas seperti itu, sama sekali nggak ada niatan bagi kami untuk skip, bermalas2an ato nggak ngerjakan research. In fact, saya seringkali keasyikan sampe overtime di Lab (seperti sekarang ini). Sesekali profesor melihat ke Lab dan bertanya sampe di mana research masing-masing, kendala2 yang dialami. Seminggu sekali ada group meeting di mana para anggota lab diminta untuk mempresentasikan progress research masing2 dan didiskusikan bersama. What a condusive environment to do research!

Terima kasih untuk rakyat Indonesia yang telah membayar pajak. Pajak yang masuk jadi kas negara, kemudian disusun anggaran belanja negara, yang mana 20%-nya dianggarkan untuk pendidikan. Dari 20% itu, sepersekiannya dialirkan untuk membiayai kuliah saya di sini selama 3 tahun. Arigatouuu gasaimashita (sambil membungkukkan badan 90 derajat)...


Diketik di Lab Center Research for Frontier Medical Engineering, Universitas Chiba Nusantara Jaya (UCNJ) hari Jumat 15 Oktober 2010, Pk. 21.39.


(Foto Universitas Chiba yang diambil dari jendela samping meja kerja, di Lt. 4)

Komentar

  1. Pak Windraaaa........ Senengnya bapak masi rajin nulis... Kirain ntar sibuk riset dan sibuk ndiri ama istri... :D... Semangat Pak.. But still, with all the obstacles you wrote in this blog, I envy you Pak'e...

    BalasHapus
  2. @Agha: lah iya to mbak... kalo ikan suka berenang, kalo burung suka bercuit2, kalo windra mah... suka nulis. :) blog-nya ditunggu update-annya mbak... :) (kisah ultah hari ini bisa ditulis loh mbak, hehe2... met ultah mbak)

    BalasHapus
  3. rahasia tp kok ya diomongin gitu...@_@
    hahahahaaa....

    klo yang keempat itu kayaknya hampir sama juga pak sama Lab OLE......sekarang anak 2008 yang jadi penguasa lab OLE..gara2 tugas P.net dan lainnya...
    bedanya d lab ole ngga ada perkakas memasak, microwave, kulkas, sumpit, gelas, piring....
    hahahahaaaa.....

    BalasHapus
  4. pak. skrng saya masih kelas 2 sma.
    dan taman sma saya mendapat tawaran oleh orang tua untuk berkuliah di jepang. Khususnya di Chiba.
    sebelumnya saya gk pernah tau tentang jepang dan kota2nya. walaupun sy hanya beberapa kali nntn film jepang. tapi sy sama skali gk tau gimana persisnya negara jepang itu hehe.

    kira2 univ di chiba yg bagus apa ya?
    mohon bantuanyya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo jurusan, yg bagus di chiba itu jurusan desain dan medical engineering. jurusan kedokteran-nya jg terkenal... :) kalo mau ditanyakan lebih lanjut, boleh PM saya. :D

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. envy banget pak.. saya mencoba untuk exchange student ke Jepang, tapi masih usaha aja belum tahu hasil. apa bersosialisasi dengan mahasiswa dan orang2 jepang disana ribet gak yaa. ?? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebanyakan org2 jepang gak begitu mau ngomong dengan orang asing... jd kita yg mesti proaktif mendekati mereka. klo kita diem2 aja, mereka jg diem2 aja ama kita... :)

      Hapus
  7. Pak, saya ingin nanya ya pak
    Saya ingin sekali ngelanjutin pendidikan di Jepang, saya kelas 2 SMA sekarang, saya tertarik sama bioteknologi, saya liat" di universitas chiba ada jurusan itu, gimana ya pak jurusan itu di universitas chiba?
    Mohon pendapat bapak ya, makasih banyak ya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo bioteknologi saya kurang tahu ya. Tapi saya yakin standard kuliah di Chiba kurang lebih sama, jadi ada sistem lab dan kegiatan2nya, presentasi progress report, kelas dsb.

      Hapus
    2. Oo gitu ya pak, di chiba ada beasiswa nya pak?
      Trus kalo misalnya nggak pakai beasiswa, brapa ya pak biaya kuliah nya pak?
      Maaf ya pak ngerepotin bapak

      Hapus
    3. di Chiba ada beasiswa, tapi harus jadi mahasiswa dulu baru bisa apply... biaya kuliah sekitar 25-30jt per semester, untuk biaya hidup sekitar 15-20jt/bulan. Saran saya sebaiknya apply beasiswa mambukagakusho yang diadakan setiap tahun. Bisa di-cek lebih lanjut di http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html

      Hapus
    4. Iyaa pak, mkasih banyak ya pak infonya

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Maaf pak mau nanya. Jurusan di universitas chiba apa aja ya?
    Apa ada jurusan "sarjana" teknik elektro?

    Makasih

    BalasHapus
  10. Pak mau nanyak, universitas chiba akreditasinya ap ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang