Gravity Assist: Stocks Market
Mungkin ini disebut sebagai beginner's luck, atau kebetulan, atau masuk di momen yang tepat, atau apapun.
Saya menyebutnya sebagai gravity assist. Gravity assist adalah suatu gaya yang akan mendorong kita menuju ke tujuan kita dengan lebih cepat. Tujuan saya adalah financial independence (masa di mana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari aset-aset yang ada). Ibarat kita akan ke Pluto yang berjarak 5 miliar KM, kita akan butuh gravity assist dari planet-planet yang dilewati agar kita gak perlu menggunakan tenaga sendiri untuk bergerak. Biarkan planet (yang sudah punya gaya gravitasi) menarik kita agar kita bisa lebih cepat sampai ke tujuan. Gravity assist.
Ini salah satu gravity assist saya: pasar modal. Bulan April tahun ini, saya tak sengaja terekspos tentang stocks market dari salah seorang Youtuber, Kevin Stratvert (https://www.youtube.com/c/KevinStratvert). Sejak saat itu, saya tidak lagi memandang sebelah mata untuk pasar modal (dan bisa melihat potensi penghasilannya). Kalau saya hitung secara kasar, saat ini mungkin saya sudah meluangkan waktu 500 jam (sejak bulan April lalu) mempelajari pasar modal (dari sumber Youtube, course dan buku). Salah satu buku acuan saya adalah buku Pak Joeliardi Sunendar. Untuk channel Youtube ada channel dari seorang dosen UK Petra, Doddy Prayogo (https://www.youtube.com/user/doddyprayogo87).
Ini sebagian dari portofolio saya di broker IPOT.
Sejauh yang saya pahami di pasar modal, saham terbaik yang saya pilih adalah GGRM, HMSP, PWON, SRIL, TOTL, WEGE dan ZINC. Semua saham tersebut sudah melalui berbagai analisa yang saya lakukan secara mandiri. Juga akumulasinya tidak hanya 1-2 minggu, tapi sudah lebih dari 4 bulan. Beberapa dari saham ini (terutama PWON), nilainya sempat turun pada level yang cukup rendah - yang buat saya itu kesempatan untuk membelinya di harga murah. Kata orang ekonomi, itu diistilahkan dengan average down. Whatever.
Kesalahan yang saya lakukan di awal, adalah terlalu sering keluar masuk. Beli - jual - beli - jual dalam waktu pendek. Naik 2-3% lalu jual. Akibatnya hanya menambah keuntungan single digit portofolio saya. Good, but not good enough. Jika saya tidak sering keluar masuk, saya hitung setidaknya sudah meningkatkan nilai portofolio sampai 40% sejak April lalu. Jadi mulai bulan lalu, saya memperbaiki cara investasi saya dengan prinsip seperti Warren Buffet, "My favorite holding period is forever". Artinya, saham-saham yang bagus gak usah dijual! Biarkan pertumbuhan perusahaan-perusahaan itu membuat aset kita bertumbuh puluhan bahkan ratusan persen!
It works. Portofolio saya naik 10.47% dalam 1 bulan ini. Pertumbuhan sebesar itu butuh 2 tahun jika masuk ke dalam instrumen deposito bank (or even longer!). Premis yang sama juga berlaku di pasar modal, dalam 1 bulan, bisa saja portofolio turun hingga 10.47% (or even bigger!). Ini perlunya memahami fundamental suatu perusahaan sehingga bagaimana pasar bisa membentuk harga sahamnya bisa kita pahami. Buku Pak Joeliardi Sunendar bercerita banyak tentang hal tersebut.
Disclaimer: posting ini bukan ajakan untuk membeli/menjual saham.
[To be continued]
Komentar
Posting Komentar