September 2010 - 2015 - 2020

Ini siklus 5 tahunan saya. Siklus di mana terjadi perubahan besar dalam hidup - seperti roller coaster yang tiba-tiba berkelok.

Siklus 5 tahun pertama: September 2010 

Baru menikah beberapa bulan lalu pindah ke belahan dunia lain. Pindah ke Jepang karena saya lanjut studi. Rencananya 3.5 tahun di sana, tapi ternyata "saya kerasan" hingga baru September 2015 (5 tahun kemudian) baru selesai studi - dan kembali ke Indonesia.

Tokyo Disneyland (Summer, 2010)

Jembatan Shinkyo (Spring, 2015)

Kalau saya renungkan, kesempatan studi doktoral di Jepang (yang kemudian harus tinggal selama 5 tahun di sana, melahirkan anak sulung di sana, mengasuh 2 anak sampai usia 3 dan 1.5 tahun dan bisa mengajak orang tua untuk jalan-jalan ke Jepang) adalah sebuah life-changing momentum. Langka dan peluang untuk momentum tersebut datang kembali di kemudian hari sangat - sangat - sangat kecil. 

Tidak semua orang berhadapan dengan momentum kesempatan studi doktoral di luar negeri. Kalaupun sudah berhadapan, belum tentu kondisi memungkinkan. Kondisi keluarga misalnya. Jika saat itu saya sudah punya anak, lalu datang momentum kesempatan studi lanjut di luar negeri, pasti tidak akan mudah bagi saya untuk segera meng-iya-kan (meninggalkan istri dan anak). Saya bisa empati bagaimana sulitnya kondisi seorang rekan yang harus meninggalkan orang tua, istri dan 3 orang anaknya untuk studi doktoral di Jepang, selama lebih dari 5 tahun! Kalau saya di posisinya, saya tidak akan punya nyali untuk hidup tanpa ditemani istri selama bertahun-tahun di negara orang. 

Kalaupun momentumnya sudah datang, kondisi keluarga memungkinkan, ada 1 lagi yang butuh persiapan, yaitu mental. Perlu menyiapkan mental yang kuat untuk tinggal bertahun-tahun di luar negeri. Tinggal di tempat di mana tidak ada keluarga di sana, tidak ada teman, lingkungan yang baru sama sekali, budaya yang berbeda serta hal-hal lain yang tidak terduga yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Itu tidak mudah - dan perlu kenekatan ekstra untuk melangkah dan mulai menjalani.

Siklus pertama ini saya sebut sebagai bumpy road to get a PhD.

Siklus 5 tahun ke-2: September 2015

Resmi lulus doktor di bidang Artificial Intellegence System dari Chiba University. Bangga, senang dan akhirnya bisa kembali ke Indonesia. Dalam hati bertekad, tidak akan ke Jepang lagi untuk studi. Homesick 5 tahun di Jepang. Bulan-bulan terakhir sangat tertekan dengan pressure di lab dan ingin segera kembali. Kangen dengan kehidupan tenang dan damai di Malang. 

Graduation Day (Sept, 2015)


Kembali ke Universitas Ma Chung September 2015 - sebagai dosen biasa. Saya sengaja tidak menerima (menolak) jabatan apapun yang ditawarkan saat baru kembali. Beyond my expectation, gelar doktor ternyata banyak membawa privilege untuk saya. Saya menyebut siklus 5 tahun ini (dari 2015-2020) adalah academic momentum cycle. Menyelesaikan studi S3, mengurus kepangkatan, dan resmi mendapatkan JAD lektor - yang tahun 2021 mendatang segera akan saya ajukan lagi untuk lektor kepala. One step closer becoming a professor sekaligus ditunjuk menjabat kepala lembaga penjaminan mutu (di awal tahun 2020) - yang bukan karena saya ahli di quality assurance, tapi simply karena faktor (sedikit banyak) gelar S3 yang saya punyai. 

Pelantikan Pejabat Universitas Ma Chung (Jan, 2020)


Siklus 5 tahun ke-3: September 2020

Saat ini. Saya sedang menyelesaikan untuk siklus 5 tahun ke depan - yang saya sebut sebagai siklus road to financial freedom. Financial freedom saya artikan sebagai kondisi di mana saya tidak lagi mengkhawatirkan finansial untuk memenuhi semua kebutuhan dasar keluarga (sandang, pangan, papan, pendidikan anak, dan masa tua). Ini fokus saya dalam 5 tahun ke depan. Financial freedom. Kenapa bukan road to be a professor? Pertimbangannya adalah menjadi profesor dalam kondisi financial freedom, lebih bisa dinikmati ketimbang menjadi profesor dan masih harus struggling dengan kondisi financial. Dalam kondisi financial freedom, saya mengajar atau meneliti atau menulis publikasi bukan lagi karena tuntutan agar bisa naik pangkat (aka. gaji). Tapi karena memang saya menikmati hal tersebut. Feelnya akan beda ketika mengajar atau meneliti karena tuntutan dibandingkan karena memang mau melakukannya. Fokus ini bukan berarti saya abai sama sekali dengan karir akademik saya.

Bagaimana mendapatkan financial freedom? Harus ada aset(-aset) yang bekerja terus menerus untuk mencetak uang. Aset(-aset) itu harus terus bertumbuh sampai di suatu titik di mana semua kebutuhan dasar dapat dipenuhi hanya dari aset(-aset) ini. Saya sudah menyusun time frame dan plan-nya. Apakah bisa tercapai? Bisa. Ini adalah siklus di mana kami harus menunda semua kesenangan saat ini demi membangun aset(-aset) yang dapat bekerja terus menerus di kemudian hari. Menunda apapun yang menggerus aset - bahkan mengetatkan budgeting agar aset dapat bertumbuh. 

Wish me luck.


Komentar

  1. Salam untuk semuanya, nama saya Farah Ahmad, saya ingin membagikan kesaksian kehidupan nyata saya di sini di platform ini agar semua pencari pinjaman berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet

    Setelah beberapa lama mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan terus ditolak, saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman secara online tetapi saya ditipu dan kehilangan Rp.14,4 juta, dari seorang pria di tempat yang tidak dikenal.

    Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, sehingga saya berdiskusi dengan teman saya yang kemudian memperkenalkan saya dengan Nona Kemela, Direktur Perusahaan PINJAMAN KEMELA GUS, sehingga teman saya meminta saya untuk memproses pinjaman saya dengan Nona Kemela. Jadi saya menghubungi Nona Kemela melalui email: (Kemelagusloancompany@gmail.com) dan juga di WhatsApp: +1 (740) 280-2389
    Saya mengajukan pinjaman sebesar Rp. 380 juta dengan bunga 2%, jadi pinjaman disetujui dengan mudah tanpa tekanan dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan untuk transfer pinjaman, saya disuruh mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi untuk transfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 4 jam setengah, uang pinjaman saya telah dicairkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya mendapat pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening saya telah dikreditkan Rp. 380 juta. Saya sangat senang akhirnya Tuhan menjawab doa saya dan Dia telah memberikan keinginan hati saya.

    Semoga Tuhan memberkati Nona Kemela Gus yang telah membantu memberikan hidup bebas stress finansial bagi saya, oleh karena itu saya sarankan bagi siapapun yang berminat untuk mendapatkan pinjaman dapat menghubungi Nona Kemela via email: (Kemelagusloancompany@gmail.com)
    atau melalui
    WA: +1 (740) 280-82389 untuk pinjaman Anda

    Akhirnya, saya ingin menghargai Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa kepada Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: (Farahahmad665544@gmail.com)
    Salam

    BalasHapus
  2. 1xbet korean sports betting guide
    1Xbet Koleil Casino koleil Casino sbobet japan. 1xbet. 1xbet. 100% deposit bonus. Bonus 200% bonus 제왕 카지노 up to ₹50,000. 1xbet. 1xbet 100% deposit bonus up septcasino to ₹50,000.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Mengurus Visa Korea di Jepang

Day care di Jepang dan keadilan sosial