Thesis defense
Tanggal 19 Mei kemarin, saya sidang tertutup untuk mempertahankan thesis.
Kejadiannya agak unik, karena saya mengira - sesuai dengan informasi dari sensei, bahwa ini adalah pra-sidang (pre-defense). Bayangan saya, ini semacam reharsal sebelum final defense. Jadi setelah ini, bakal ada satu kali lagi sidang tertutup (final defense) - plus satu kali lagi sidang terbuka untuk mempresentasikan hasil penelitian kepada publik. Jadi, saya persiapannya juga biasa-biasa aja. Ada beberapa detail penelitian yang saya skip - karena saya malas mempelajari... Nantilah, kalau udah final defense baru bener-bener saya pelajari, toh ini masih persiapan juga...
Benar juga. Pas pre-defense kemarin - yang dihadiri 3 profesor penguji, ada beberapa pertanyaan teknis dari satu profesor yang nggak bisa saya jawab. Dia menanyakan satu rumus yang saya pakai di perhitungan saya, dan saya nggak bisa jelaskan dengan detail (udah gak terlalu inget detailnya). Emang gak saya pelajari bagian itu. Nanti di presentasi final, saya akan pastikan untuk menjelaskan bagian itu dengan detail - pikir saya.
Ternyata saya keliru - dan saya juga tahu belakangan ini.
Yang disebut sensei sebagai pre-defense, sebenarnya adalah final defense. Jadi yang tanggal 19 mei kemarin adalah sidang tertutup untuk mempertahankan thesis. Tidak ada lagi sidang tertutup setelah ini. Yang ada adalah presentasi hasil penelitian yang boleh dihadiri oleh siapa saja. Dan itu adalah final presentation as a doctoral student.
Ada baiknya juga saya salah paham. Pressure jadi lebih ringan ketika saya tahu bahwa ini adalah pre-defense ketimbang kalau tahu bahwa ini adalah final defense.
Seperti sidang thesis pada umumnya, setelah selesai presentasi dan tanya jawab, saya dipersilahkan keluar dan para penguji mengadakan rapat untuk memutuskan apakah saya dinyatakan lulus atau tidak.
Dan saya dinyatakan lulus.
Waktu sensei mengatakan saya dinyatakan lulus, respon saya biasa-biasa aja. Nanti kan ada final defense yang lebih menentukan, pikir saya.
Eh, ternyata itu adalah final defense. Mungkin sensei-nya agak keki juga, dikasi tau lulus, kok tanpa ekspresi gitu.
Kejadiannya agak unik, karena saya mengira - sesuai dengan informasi dari sensei, bahwa ini adalah pra-sidang (pre-defense). Bayangan saya, ini semacam reharsal sebelum final defense. Jadi setelah ini, bakal ada satu kali lagi sidang tertutup (final defense) - plus satu kali lagi sidang terbuka untuk mempresentasikan hasil penelitian kepada publik. Jadi, saya persiapannya juga biasa-biasa aja. Ada beberapa detail penelitian yang saya skip - karena saya malas mempelajari... Nantilah, kalau udah final defense baru bener-bener saya pelajari, toh ini masih persiapan juga...
Benar juga. Pas pre-defense kemarin - yang dihadiri 3 profesor penguji, ada beberapa pertanyaan teknis dari satu profesor yang nggak bisa saya jawab. Dia menanyakan satu rumus yang saya pakai di perhitungan saya, dan saya nggak bisa jelaskan dengan detail (udah gak terlalu inget detailnya). Emang gak saya pelajari bagian itu. Nanti di presentasi final, saya akan pastikan untuk menjelaskan bagian itu dengan detail - pikir saya.
Ternyata saya keliru - dan saya juga tahu belakangan ini.
Yang disebut sensei sebagai pre-defense, sebenarnya adalah final defense. Jadi yang tanggal 19 mei kemarin adalah sidang tertutup untuk mempertahankan thesis. Tidak ada lagi sidang tertutup setelah ini. Yang ada adalah presentasi hasil penelitian yang boleh dihadiri oleh siapa saja. Dan itu adalah final presentation as a doctoral student.
Ada baiknya juga saya salah paham. Pressure jadi lebih ringan ketika saya tahu bahwa ini adalah pre-defense ketimbang kalau tahu bahwa ini adalah final defense.
Seperti sidang thesis pada umumnya, setelah selesai presentasi dan tanya jawab, saya dipersilahkan keluar dan para penguji mengadakan rapat untuk memutuskan apakah saya dinyatakan lulus atau tidak.
Dan saya dinyatakan lulus.
Waktu sensei mengatakan saya dinyatakan lulus, respon saya biasa-biasa aja. Nanti kan ada final defense yang lebih menentukan, pikir saya.
Eh, ternyata itu adalah final defense. Mungkin sensei-nya agak keki juga, dikasi tau lulus, kok tanpa ekspresi gitu.
Komentar
Posting Komentar