Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Dosen Tersertifikasi

Gambar
Pagi ini dapat kejutan. I am officially a ceritified lecturer. Saya resmi sebagai dosen yang tersertifikasi. ... dan saya melabeli posting ini dengan tag Professorship Journey. This is the first step of my professorship journey. More to come. Anway, ada cerita behind the scene pengajuan sertifikasi dosen ini. Salah satu syarat untuk pengajuan sertifikasi dosen ini adalah membuat deskripsi diri. Kita diminta untuk menceritakan bagaimana sebagai dosen mengembangkan kualitas pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, manajemen institusi dan peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa. Ada total 24 poin yang harus di-deskripsikan dan setiap deskripsi wajib diisi minimal 50 kata. Saya bisa dan terbiasa menulis. Tapi tidak terbiasa menulis untuk melebai-lebaikan diri saya. Ada beberapa poin di mana deskripsi tersebut kurang dari 50 kata. Ketika deskripsi diri itu di-review oleh pimpinan universitas (sebelum di-submit untuk proses review berikutnya), komentar dari para pi...

Jam Kerja

Jam kerja di tempat saya adalah jam 8 pagi sampai dengan jam 5 sore. Ada 8 jam kerja (dan 1 jam istirahat). Dalam seminggu ada 5 hari kerja, sehingga seorang pegawai bekerja setara dengan 40 jam seminggu. Ketika Bulan Oktober lalu kembali setelah 5 tahun di Jepang, saya sempat kagok dengan jam kerja tersebut. Saya perlu waktu untuk menyesuaikan. Selama 5 tahun studi di Jepang, saya diperlakukan sebagai "karyawan" lab. Ada "jam kerja", yaitu dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Tapi suasana "kerja"-nya bisa membuat saya rileks. Saya bisa masuk jam 10 pagi (misalnya karena paginya masih harus ke bank atau ke kantor kecamatan), bisa juga saya masuk jam 7 pagi, stay di lab sampai jam 9 malam atau bahkan hari itu nggak nongol sama sekali di lab... Semua bisa (dan pernah) saya lakukan tanpa feeling guilty. Yang penting, ketika presentasi progress report (seminggu sekali) saya bisa menunjukkan bahwa ada kemajuan/hasil dari penelitian yang dilakukan selama semin...

Posting 5 tahun yang lalu

Gambar
Pagi ini ketika membuka Facebook, muncul di newsfeed posting saya 5 tahun yang lalu. Lima tahun yang lalu, tanggal 12 Nov 2010, saya mendapatkan surat dari Curtin University (Australia) bahwa saya diterima untuk masuk di program Doctor. Beberapa bulan (atau tahun) sebelumnya saya secara sporadis mengirimkan research proposal ke beberapa universitas yang ingin saya tuju, jepang, australia dan amerika. Yang di Jepang terlebih dulu memberi kabar dan memberikan Letter of Acceptance - sehingga saya memilih untuk melanjutkan studi di Jepang. Beberapa bulan setelah studi di Jepang, surat dari Curtin University ini saya terima. Ada dilema waktu itu, apakah pindah ke Curtin atau tetap di Jepang. Di Jepang, saya saat itu masih belum masuk program doktor, baru masuk research student. Mungkin sekali untuk berpindah ke negara lain dengan skema beasiswa yang sama. Kalau saja saya memilih untuk pindah ke Curtin, ceritanya akan jauh berbeda. Jauh sekali. Hanya sebuah keputusan simple 5 ta...

Terpilih sebagai featured articles di Journal of Medical Imaging

Gambar
Kapan hari, saya submit artikel untuk jurnal medical imaging.   Jurnalnya ini sebenernya jurnal baru. Current issue-nya aja baru Vol 2, yang artinya belum genap 2 tahun umurnya.   Paper saya dimuat... Dimuat setelah revisi 4 putaran yang memakan waktu 1 tahun lebih! Benar-benar menguras energi - dan berakibat studi molor 1 semester.  Tapi saya jadi banyak belajar bagaimana mem-publish manuscript di jurnal internasional... setidaknya publikasi jurnal internasional jadi gak seserem yang dulu saya bayangkan. Ada strateginya.  Kembali ke jurnal medical imaging tadi, alhasil artikel saya terpilih sebagai featured articles (http://medicalimaging.spiedigitallibrary.org/issues.aspx). Featured articles dipilih dari artikel-artikel yang ada dan redaksi menentukan 2 artikel yang menarik untuk dijadikan featured articles.  Saya sebenernya juga baru tau kalo artikel saya terpilih sebagai featured article. Sensei yang kasih tau. Buru-buru saya screenshot ...

Thesis defense

Tanggal 19 Mei kemarin, saya sidang tertutup untuk mempertahankan thesis. Kejadiannya agak unik, karena saya mengira - sesuai dengan informasi dari sensei, bahwa ini adalah pra-sidang (pre-defense). Bayangan saya, ini semacam reharsal sebelum final defense. Jadi setelah ini, bakal ada satu kali lagi sidang tertutup (final defense) - plus satu kali lagi sidang terbuka untuk mempresentasikan hasil penelitian kepada publik. Jadi, saya persiapannya juga biasa-biasa aja. Ada beberapa detail penelitian yang saya skip - karena saya malas mempelajari... Nantilah, kalau udah final defense baru bener-bener saya pelajari, toh ini masih persiapan juga... Benar juga. Pas pre-defense kemarin - yang dihadiri 3 profesor penguji, ada beberapa pertanyaan teknis dari satu profesor yang nggak bisa saya jawab. Dia menanyakan satu rumus yang saya pakai di perhitungan saya, dan saya nggak bisa jelaskan dengan detail (udah gak terlalu inget detailnya). Emang gak saya pelajari bagian itu. Nanti di presenta...

Akhirnya dapat tiket untuk maju Thesis Defense

Gambar
Sore ini adalah sore quantum leap untuk doctorate journey saya. Syarat untuk bisa maju thesis defense adalah sudah ada 2 publikasi di jurnal internasional. Semester kemarin gagal maju thesis defense karena baru ada 1 publikasi di jurnal internasional - sementara 1 publikasi yang lain tidak dihitung karena dipublikasikan sebelum masuk doctor course - yang berakibat saya harus extend satu semester! Sebenarnya ada 2 manuskrip yang sedang dalam "under review". Satu manuskrip baru saja di-submit minggu lalu karena harus melakukan major revision dan satu lagi... sore ini dapat notifikasinya, dan keputusannya adalah: ACCEPT. Praise God!!  Alhasil, syarat untuk maju thesis defense sudah terpenuhi, 2 publikasi. Kalau manuskrip yang satunya lagi bisa accepted, maka dapat bonus tambahan 1 publikasi lagi. 

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Day care adalah fasilitas publik yang umum dijumpai di Jepang. Di Indonesia mungkin istilah yang sepadan adalah penitipan anak (dalam Bahasa Jepang disebut 保育園 - hoikuen). Orang tua (ayah dan ibu) yang sibuk bekerja bisa menitipkan anaknya yang masih usia 0-2 tahun di day care dari jam 7.30-18.00, baik day care yang dikelola pemerintah, ataupun day care swasta. Ada kebijakan khusus per daerah tentang bisa atau tidaknya orang tua menitipkan anak ke day care. Yang umum, jika kedua orang tua bekerja, maka anak yang berusia 0-2 tahun bisa dititipkan di day care. Aturan umum lain, jika ayah bekerja dan ibu sedang sakit atau hamil, anak usia 0-2 tahun juga bisa dititipkan di day care. Tapi jika hanya ayah yang bekerja, dan ibu di rumah, anak tidak bisa begitu saja dititipkan di day care. Biaya penitipan day care tidak murah. Standard-nya untuk anak usia 2 tahun, biaya penitipan berkisar antara 50-70rb yen (atau sekitar 5-7jt) per bulan. Sedang untuk anak usia 0-1 tahun separuh harga itu....

Conference di Orlando, Florida (Part 1)

Gambar
Ikut international conference lagi. Nama conference-nya SPIE Medical Imaging yang diadakan di Orlando, Florida. Saya berangkat dari Tokyo Senin, 23 Februari menggunakan United Airlines - dan tiba di hari yang sama. Dapet tiket-nya cukup murah, $1.200 sekian PP dan sudah termasuk paket hotel 4 malam. Mungkin United Airlines termasuk salah satu LCC di Amerika, entahlah. Seperti biasa semua biaya selama saya di Orlando ditanggung oleh Lab. Kali ini conference-nya agak berbeda karena sensei tidak ikut dan dari lab, saya satu-satunya yang berangkat. Jadwal presentasi masih di hari Rabu sore sehingga saya punya banyak sekali waktu luang. Karena sensei nggak ikut, saya jadi agak lebih bebas mengatur jadwal jalan2. Hari Senin malam tiba di bandara international Orlando, lalu ke hotel naik taksi (karena nyari2 bus stop nggak ketemu). Hari Selasa pagi jadwalnya cuman masang poster aja, setelah itu free. Mau ikut sesi, agak-agak gak minat karena Venue conference-nya adalah pusat jalan2 d...

[Family trip] End Year Trip: Hakone

Gambar
Akhir tahun 2014 kemarin, kami memutuskan untuk family trip. Pertama kalinya kami family trip full-team, saya, istri dan kedua anak. Kami pergi ke Hakone, salah satu tempat wisata yang katanya punya pemandangan alam yang indah. Hakone berjarak 2 jam naik kereta dari Shinjuku (Tokyo). Ada dua jenis kereta yang bisa dipilih,  kereta biasa atau kereta khusus yang disebut Romance Car. Kereta Romance Car lebih nyaman dibandingkan kereta biasa. Kursinya dan interior-nya didesain seperti layaknya kursi dan interior di pesawat, dilengkapi dengan toilet serta makanan yang bisa dibeli di dalam kereta.   Pemerintah daerah Hakone paham betul bahwa daerahnya memiliki potensi wisata yang akan mengundang banyak wisatawan dalam dan luar negeri. Karena itu infrastrukturnya benar-benar diperhatikan. Di Shinjuku, sebagai salah satu pintu gerbang akses menuju Hakone, disediakan FREEPASS atau tiket terusan seharga ¥5.040 yang bebas digunakan untuk naik kereta dan bus ke manapun di daer...