Tawaran menjadi peneliti (di sini)
Saya sudah mendapatkan lampu hijau dari sensei untuk mulai menulis disertasi. Ini sesuatu yang sangat saya tunggu-tunggu. Tanpa ada kalimat "yes, you may start to write your thesis" dari sensei, saya harus terus menunggu (dan meneliti) tanpa ada kepastian kapan bisa lulus. Untungnya kalimat itu sudah terucap 2 bulan lalu sehingga saya (hampir) bisa memastikan untuk sidang thesis semester depan.
Kemarin, ada farewell party untuk salah seorang mahasiswi internasional yang magang selama 2 bulan di lab kami. Party-party semacam ini adalah acara informal yang bisa digunakan untuk melakukan lobi-lobi. Sensei melobi (menghasut) mahasiswa bimbingannya untuk meneliti topik ini-itu atau mengikuti conference ini-itu, sementara mahasiswa melobi sensei untuk melengkapi lab dengan ini-itu. Situasinya informal sehingga kedua pihak bisa tawar menawar dengan lebih nyaman. Kalau di situasi formal sehari-hari, apa yang diperintahkan sensei ya harus dilakukan (walopun sambil ngomel2 di belakang).
Kemarin waktu party, salah satu sensei yang juga pembimbing thesis saya, di luar dugaan saya melontarkan suatu tawaran. Awalnya beliau sekedar memastikan bahwa tahun depan saya akan segera lulus... Lalu setelah berbasa-basi, dia menawarkan ke saya setelah lulus bisa nggak kalo lanjut jadi peneliti di sini. Tentu ini tawaran informal - tapi jawaban saya akan menentukan apakah tawaran ini dapat berlanjut menjadi tawaran yang resmi atau kemudian berhenti sampai di sini.
Setelah 4 tahun ada di Jepang, rencana saya setelah lulus sudah bulat.
Saya akan kembali ke Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga dan kembali mengajar.
Tinggal di luar negeri (yang katanya enak) sudah membuat saya sadar benar bahwa what is called home is always your home country. Nggak ada tempat yang bisa menggantikan dan saya juga nggak ada keinginan untuk menetap di negara lain. Indonesia is my home.
Mungkin, apa yang saya rasakan ini juga dirasakan oleh para master/doktor yang baru lulus dari luar negeri. Idealisme untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Namun keadaan di Indonesia, penghargaan yang kurang terhadap kerja mereka, fasilitas yang minim, birokrasi yang berbelit-belit, sulitnya mengembangkan keilmuan yang mereka, mungkin dengan segera mengikis idealisme dan nasionalisme mereka. Pilihannya kemudian adalah hengkang dari Indonesia dan menetap di tempat di mana mereka lebih dihargai.
Bisa jadi, itu akan terjadi di saya.
Tapi paling tidak, untuk saat ini, saya sudah bulat untuk kembali ke Indonesia setelah lulus.
Kemarin, ada farewell party untuk salah seorang mahasiswi internasional yang magang selama 2 bulan di lab kami. Party-party semacam ini adalah acara informal yang bisa digunakan untuk melakukan lobi-lobi. Sensei melobi (menghasut) mahasiswa bimbingannya untuk meneliti topik ini-itu atau mengikuti conference ini-itu, sementara mahasiswa melobi sensei untuk melengkapi lab dengan ini-itu. Situasinya informal sehingga kedua pihak bisa tawar menawar dengan lebih nyaman. Kalau di situasi formal sehari-hari, apa yang diperintahkan sensei ya harus dilakukan (walopun sambil ngomel2 di belakang).
Kemarin waktu party, salah satu sensei yang juga pembimbing thesis saya, di luar dugaan saya melontarkan suatu tawaran. Awalnya beliau sekedar memastikan bahwa tahun depan saya akan segera lulus... Lalu setelah berbasa-basi, dia menawarkan ke saya setelah lulus bisa nggak kalo lanjut jadi peneliti di sini. Tentu ini tawaran informal - tapi jawaban saya akan menentukan apakah tawaran ini dapat berlanjut menjadi tawaran yang resmi atau kemudian berhenti sampai di sini.
Setelah 4 tahun ada di Jepang, rencana saya setelah lulus sudah bulat.
Saya akan kembali ke Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga dan kembali mengajar.
Tinggal di luar negeri (yang katanya enak) sudah membuat saya sadar benar bahwa what is called home is always your home country. Nggak ada tempat yang bisa menggantikan dan saya juga nggak ada keinginan untuk menetap di negara lain. Indonesia is my home.
Mungkin, apa yang saya rasakan ini juga dirasakan oleh para master/doktor yang baru lulus dari luar negeri. Idealisme untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Namun keadaan di Indonesia, penghargaan yang kurang terhadap kerja mereka, fasilitas yang minim, birokrasi yang berbelit-belit, sulitnya mengembangkan keilmuan yang mereka, mungkin dengan segera mengikis idealisme dan nasionalisme mereka. Pilihannya kemudian adalah hengkang dari Indonesia dan menetap di tempat di mana mereka lebih dihargai.
Bisa jadi, itu akan terjadi di saya.
Tapi paling tidak, untuk saat ini, saya sudah bulat untuk kembali ke Indonesia setelah lulus.
KISAH SUKSES SAYA JADI TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku deputi Bidan penempatan BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
BalasHapuskisah cerita saya awal jadi TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
kisah cerita saya awal jadi TKI
Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi Beliau.
KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM.
Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi Keluarga saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota surabaya jawa timur, dimana struktur tanah tempat kelahiran dia adalah pegunungan dengan mata pencaharian masyarakat sekitar petani dan beternak. Pengorbanan keluarga yang selama mendidik, membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi petani, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1.
Pada pertengahan tahun 2016 saya bertemu dengan seorang teman lama di Jalan Raya waru sidoarjo. Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT, Beliau adalah KPL DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO. Alamat BNP2TKI Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770.
Saya diberikan No Kontak Hp Beliau, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 4 sore, singkat cerita saya'pun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliaupun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke kantor beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang.
Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung di dalam'nya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah dia bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri.
Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekatpun saya belum pernah sama sekali.Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan saya, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat saya di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman di jakarta, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga.
MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG.
Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, saya dijemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan dia diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk deputy Bidan pempatan BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO ini No Contak HP pribadi Beliau: 0823-5240-6469 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan.