The book of Genesis and Kanji
Bayangkan kita hidup di tahun 2500 sebelum masehi.
Manusia masih belum terlalu banyak dibandingkan sekarang.
Banyak tempat di bumi yang masih kosong, tidak ditinggali.
Manusia hidup berkelompok, mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tempat atau zona yang bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup kelompoknya (cikal bakal terjadinya sebuah negara). Tempat dengan tanah yang subur dan punya banyak air menjadi daerah pemukiman elit. Kelompok tersebut akan bersatu untuk mempertahankan daerahnya dari serangan binatang buas atau kelompok manusia lain yang ingin menguasai (sounds familiar even in the 21st century?).
Anyway, tahun 2500 sebelum masehi, walaupun manusia sudah memiliki bahasa, tapi manusia masih belum punya abjad alfabet seperti saat ini. Nggak ada dokumentasi. Kisah-kisah tentang perjuangan nenek moyang mereka hanya diceritakan turun-temurun... Sampai kemudian, pada generasi tertentu, muncullah ide untuk menuliskan kejadian-kejadian yang telah didengar atau dialami... agar generasi berikutnya tahu apa-apa yang telah dialami nenek moyang mereka.
Welcome to the land of China, 2500BC.
Kelompok manusia yang satu ini telah mengembara ribuan mil dan puluhan generasi, sebelum akhirnya memilih untuk menetap di daratan yang sekarang disebut China. Banyak cerita yang telah dialami nenek moyang mereka yang mereka ingat. Kejadian-kejadian heboh yang dialami nenek moyang mereka senantiasa diceritakan turun-temurun, sampai akhirnya mereka mengembangkan suatu sistem pencatatan sejarah.
Mereka mulai mengembangkan budaya menulis - lewat gambar!
Kisah-kisah yang dialami nenek moyang mereka, sangat menginspirasi bagaimana mereka mendefinisikan suatu kata lewat gambar - atau karakter yang akan menjadi cikal-bakal tulisan/pencatatan yang mereka lakukan. Mereka mendefinisikan kata "kapal besar/bahtera" dengan menggunakan gambar 船. Gambar/karakter itu terdiri dari 3 bagian, yaitu 舟 (kapal), 八(delapan) dan 口(mulut). Mereka ingat kisah yang diceritakan nenek moyang mereka, yaitu Nuh yang ketika terjadi banjir besar harus naik bahtera. Bahtera itu berisi 8 orang, yaitu Nuh dan istrinya, ketiga orang anak Nuh (Sam, Ham dan Yafet) beserta istri. Tragedi banjir besar itu diingat dan diceritakan turun temurun sampai mereka mencatat sejarahnya dalam karakter "kapal besar/bahtera" - sampai hari ini.
Mereka mendefinisikan kata "setan/devil" dengan menggunakan gambar 鬼. Gambar tersebut digunakan untuk mewakili kata "setan" bukannya tanpa kisah. Mereka ingat kisah nenek moyang mereka saat di sebuah taman/ladang (田), kemudian ada yang secara diam-diam (厶) mendekati (kaki) manusia (儿. Dari gambar "setan" (鬼) itu, lalu mereka kembangkan menjadi kata "penggoda/tempter/evil influence" dengan menggunakan gambar "魔. Gambar itu mempunyai kisah di mana si setan yang berada di antara pohon-pohon (林) datang untuk menggoda manusia.
Kisah bagaimana nenek moyang mereka mengingini buah terlarang mereka tuliskan dalam gambar 婪 yang mewakili kata "mengingini/tamak/covetous". Dua buah pohon (林) dan seorang perempuan (女). Dua buah pohon itu tentulah mewakili seperti yang pernah didengar bahwa Allah yang maha tinggi menumbuhkan pohon pengetahuan tentang "yang baik" dan "yang jahat".
Kisah dua buah pohon itu juga menjadi dasar ketika mendefinisikan kata "dilarang" dalam gambar 禁. Mereka ingat bagaimana nenek moyang mereka menerima larangan pertama dari Allah, yaitu untuk tidak memakan buah dari pohon itu. Gambar dua buah pohon (林) dan gambar (示) yang mewakili peringatan/larangan dari Allah.
Dari kejadian ini mereka mendefinisikan kata "awal" dengan menggunakan karakter 始. Gambar seorang perempuan ( 女 ) yang secara diam-diam (厶) memakan buah terlarang (口). Awal dari dosa. Awal dari kejatuhan manusia.
Setelah awal dari dosa tersebut, nenek moyang mereka memutuskan untuk menyembunyikan diri di balik pohon ketika Allah mencarinya. Mereka mendefinisikan kata "sembunyi" dengan gambar "躲", tubuh (身) di belakang pohon (木).
Kata "persembahan/sacrifice" juga mereka definisikan dengan gambar yang mewakili kisah yang terjadi setelah banjir besar, yaitu gambar 祭. Mereka ingat bahwa setelah peristiwa banjir besar, Nuh membangun altar dan memberikan korban bakaran dari binatang dan burung yang tidak haram. Jadilah kata "persembahan" yang berasal dari kata ⺼(daging) + 手 (tangan) + 示 (dipersembahkan kepada Allah). Mereka tahu bahwa persembahan bagi Allah adalah sesuatu yang sangat penting sehingga harus direkam dalam karakter yang wajib diingat dan diteruskan ke generasi-generasi berikutnya.
Kata "selesai/complete" mereka rekam dalam gambar 完 setelah terinspirasi dari kejadian di mana Allah nenek moyang mereka menyatakan "segala pekerjaan yang dilakukan telah selesai" setelah menciptakan dua (二) manusia (儿) di bawah rumah/atap (宀).
Ada puluhan gambar lagi yang merupakan rekaman dari kejadian-kejadian yang diceritakan secara turun-temurun oleh nenek moyang mereka (造, 要, 園, 内, 肉, 宮, 談, dan banyak lagi). Beberapa ratus tahun kemudian, Musa menuliskan kisah yang sama persis, dalam bahasa yang berbeda. Kitab itu bernama The book of Genesis, kitab pertama dari Alkitab.
Catatan:
Manusia masih belum terlalu banyak dibandingkan sekarang.
Banyak tempat di bumi yang masih kosong, tidak ditinggali.
Manusia hidup berkelompok, mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tempat atau zona yang bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup kelompoknya (cikal bakal terjadinya sebuah negara). Tempat dengan tanah yang subur dan punya banyak air menjadi daerah pemukiman elit. Kelompok tersebut akan bersatu untuk mempertahankan daerahnya dari serangan binatang buas atau kelompok manusia lain yang ingin menguasai (sounds familiar even in the 21st century?).
Anyway, tahun 2500 sebelum masehi, walaupun manusia sudah memiliki bahasa, tapi manusia masih belum punya abjad alfabet seperti saat ini. Nggak ada dokumentasi. Kisah-kisah tentang perjuangan nenek moyang mereka hanya diceritakan turun-temurun... Sampai kemudian, pada generasi tertentu, muncullah ide untuk menuliskan kejadian-kejadian yang telah didengar atau dialami... agar generasi berikutnya tahu apa-apa yang telah dialami nenek moyang mereka.
Welcome to the land of China, 2500BC.
Kelompok manusia yang satu ini telah mengembara ribuan mil dan puluhan generasi, sebelum akhirnya memilih untuk menetap di daratan yang sekarang disebut China. Banyak cerita yang telah dialami nenek moyang mereka yang mereka ingat. Kejadian-kejadian heboh yang dialami nenek moyang mereka senantiasa diceritakan turun-temurun, sampai akhirnya mereka mengembangkan suatu sistem pencatatan sejarah.
Mereka mulai mengembangkan budaya menulis - lewat gambar!
Kisah-kisah yang dialami nenek moyang mereka, sangat menginspirasi bagaimana mereka mendefinisikan suatu kata lewat gambar - atau karakter yang akan menjadi cikal-bakal tulisan/pencatatan yang mereka lakukan. Mereka mendefinisikan kata "kapal besar/bahtera" dengan menggunakan gambar 船. Gambar/karakter itu terdiri dari 3 bagian, yaitu 舟 (kapal), 八(delapan) dan 口(mulut). Mereka ingat kisah yang diceritakan nenek moyang mereka, yaitu Nuh yang ketika terjadi banjir besar harus naik bahtera. Bahtera itu berisi 8 orang, yaitu Nuh dan istrinya, ketiga orang anak Nuh (Sam, Ham dan Yafet) beserta istri. Tragedi banjir besar itu diingat dan diceritakan turun temurun sampai mereka mencatat sejarahnya dalam karakter "kapal besar/bahtera" - sampai hari ini.
Mereka mendefinisikan kata "setan/devil" dengan menggunakan gambar 鬼. Gambar tersebut digunakan untuk mewakili kata "setan" bukannya tanpa kisah. Mereka ingat kisah nenek moyang mereka saat di sebuah taman/ladang (田), kemudian ada yang secara diam-diam (厶) mendekati (kaki) manusia (儿. Dari gambar "setan" (鬼) itu, lalu mereka kembangkan menjadi kata "penggoda/tempter/evil influence" dengan menggunakan gambar "魔. Gambar itu mempunyai kisah di mana si setan yang berada di antara pohon-pohon (林) datang untuk menggoda manusia.
Kisah bagaimana nenek moyang mereka mengingini buah terlarang mereka tuliskan dalam gambar 婪 yang mewakili kata "mengingini/tamak/covetous". Dua buah pohon (林) dan seorang perempuan (女). Dua buah pohon itu tentulah mewakili seperti yang pernah didengar bahwa Allah yang maha tinggi menumbuhkan pohon pengetahuan tentang "yang baik" dan "yang jahat".
Kisah dua buah pohon itu juga menjadi dasar ketika mendefinisikan kata "dilarang" dalam gambar 禁. Mereka ingat bagaimana nenek moyang mereka menerima larangan pertama dari Allah, yaitu untuk tidak memakan buah dari pohon itu. Gambar dua buah pohon (林) dan gambar (示) yang mewakili peringatan/larangan dari Allah.
Dari kejadian ini mereka mendefinisikan kata "awal" dengan menggunakan karakter 始. Gambar seorang perempuan ( 女 ) yang secara diam-diam (厶) memakan buah terlarang (口). Awal dari dosa. Awal dari kejatuhan manusia.
Setelah awal dari dosa tersebut, nenek moyang mereka memutuskan untuk menyembunyikan diri di balik pohon ketika Allah mencarinya. Mereka mendefinisikan kata "sembunyi" dengan gambar "躲", tubuh (身) di belakang pohon (木).
Kata "persembahan/sacrifice" juga mereka definisikan dengan gambar yang mewakili kisah yang terjadi setelah banjir besar, yaitu gambar 祭. Mereka ingat bahwa setelah peristiwa banjir besar, Nuh membangun altar dan memberikan korban bakaran dari binatang dan burung yang tidak haram. Jadilah kata "persembahan" yang berasal dari kata ⺼(daging) + 手 (tangan) + 示 (dipersembahkan kepada Allah). Mereka tahu bahwa persembahan bagi Allah adalah sesuatu yang sangat penting sehingga harus direkam dalam karakter yang wajib diingat dan diteruskan ke generasi-generasi berikutnya.
Kata "selesai/complete" mereka rekam dalam gambar 完 setelah terinspirasi dari kejadian di mana Allah nenek moyang mereka menyatakan "segala pekerjaan yang dilakukan telah selesai" setelah menciptakan dua (二) manusia (儿) di bawah rumah/atap (宀).
Ada puluhan gambar lagi yang merupakan rekaman dari kejadian-kejadian yang diceritakan secara turun-temurun oleh nenek moyang mereka (造, 要, 園, 内, 肉, 宮, 談, dan banyak lagi). Beberapa ratus tahun kemudian, Musa menuliskan kisah yang sama persis, dalam bahasa yang berbeda. Kitab itu bernama The book of Genesis, kitab pertama dari Alkitab.
Catatan:
- Adam dan Hawa diperkirakan hidup pada tahun 5.555 BC. (http://www.israel-a-history-of.com/story-of-adam-and-eve.html)
- Musa menuliskan kitab Kejadian sekitar tahun 1.300 BC dengan menggunakan bahasa/karakter Ibrani. (http://en.wikipedia.org/wiki/Moses).
- Menara Babel dibangun manusia sekitar di tahun 3.500 BC (http://faculty.gordon.edu/hu/bi/Ted_Hildebrandt/OTeSources/01-Genesis/Text/Articles-Books/Seely_Babel_WTJ.pdf ). Allah kemudian meruntuhkan dan menyerakkan manusia sehingga menimbulkan "confusion of tongues" atau variasi bahasa.
- Salah satu kelompok suku dari keturunan Sem (anak Nuh) mengembara dan akhirnya menetap di daratan China. (http://www.askelm.com/prophecy/p950701.htm). Tentulah kelompok ini masih ingat betul bagaimana kejadian-kejadian sebelum banjir bah yang dialami nenek moyang mereka. Mereka mengembangkan sistem penulisan bahasa (yang sekarang disebut Hanzi/Kanji) pada tahun 2.500 SM, untuk memastikan bahwa kejadian yang dialami nenek moyang mereka tetap terekam dengan baik hingga dapat dipahami oleh generasi-generasi berikutnya.
- Budhism dan Confucianism baru diperkenalkan sekitar tahun 200 BC, yang kemudian menyebar sehingga menjadi keyakinan sebagian besar rakyat China.
- Namun nenek moyang mereka, somehow, meninggalkan jejak "The book of Genesis" pada karakter yang pergunakan.
Awesome God!
- Riset lebih mendalam tentang karakter China ada di buku: The Discovery of Genesis: How the Truths of Genesis Were Found Hidden in the Chinese Language (C.H. Kang, Ethel R. Nelson). http://www.amazon.com/Discovery-Genesis-Truths-Chinese-Language/dp/0570037921)
- Pelajaran singkat tentang kanji, klik di sini.
wah ini beneran Pak? kok nyambung ya? wkwk...
BalasHapusBeneran... ada riset yang lebih mendalam yang sudah dilakukan oleh C.H Kang di bukunya: The Discovery of Genesis: How the Truths of Genesis Were Found Hidden in the Chinese Language. Di situ kemiripan karakter Hanzi dengan Kitab Kejadian diulas lebih detail.
BalasHapus