Sphere, a novel by Michael Crichton


Ketika ke Chicago bulan lalu, saya sempetkan membeli ebook reader yang nggak bisa masuk Jepang, yaitu Amazon Kindle. Harganya nggak terlalu mahal untuk ukuran gadget, $99 (bagi para penggemar buku, saya strongly suggest untuk punya ebook reader semacam ini,  ringan, mudah dibawa dan dapat menikmati membaca buku di mana pun).

Anyway, berkat Kindle itu, saya bisa menyelesaikan baca novel Sphere karya Michael Crichton - yang saya baca dalam perjalanan naik kereta setiap minggu ke gereja. Ini novel berbahasa Inggris pertama yang berhasil saya tuntaskan.

(* warning, the paragraph below may contain spoiler *)
Ceritanya menarik, tentang pesawat dari masa depan yang somehow kesasar di masa sekarang dan terdampar di bawah lautan. Beberapa ilmuwan (matematikawan, ahli biologi, ahli geologi, dan psikolog) dibawa masuk ke dalam pesawat itu untuk melakukan penyelidikan. Bagaimana para ilmuwan melakukan penyelidikan di dalam pesawat tersebut tentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang ilmu yang mereka punyai.  Karena ilmu yang mereka punyai adalah ilmu di abad 20, maka teknologi pesawat masa depan tersebut, tentu masih merupakan tanda tanya besar bagi mereka - tidak peduli seberapa pakar mereka.

Novel fiksi ilmiah yang menarik. Dilengkapi dengan dialog-dialog cerdas tentang sains. Cocok dibaca oleh  mereka yang suka dengan sains dan fiksi ilmiah. Michael Crichton, si pengarang adalah novelis yang juga merupakan akademisi di bidang kedokteran. Lulusan dari Harvard College dengan predikat summa-cumlaude. Jadi dosen di beberapa universitas seperti Cambridge University dan MIT. Nggak heran kalo dia tau banyak tentang dunia akademik seperti jurnal, publikasi, professorship dan lainnya. Selain Sphere, karya Michael Crichton yang cukup populer adalah Jurasic Park, The Lost World, Congo, Timeline, dan yang paling baru (tapi belum sempat diselesaikan karena beliau keburu meninggal) adalah Micro.

Definitely he's a genius in his field. Scientist, lecturer and best-seller novelist. Kombinasi profesi yang someday... sangat ingin saya tekuni.

Windra Swastika, best-seller novelist wanna-gonna-be.

image credit: http://www.amazon.com

Komentar

  1. aku juga cinta dia Pak.... yang paling ak cinta adalah prey... huhuhuhu... emane sudah meninggal...

    BalasHapus
  2. iya bu... sayang udah meninggal. :|

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Mengurus Visa Korea di Jepang

Day care di Jepang dan keadilan sosial