Naik Motor

Saya naik motor untuk sebagian besar perjalanan yang saya lakukan sehari-hari. Ke kantor atau kalau bepergian sendiri dalam radius 10km, juga naik motor. Pas hujan, ya kehujanan. Pas panas ya kepanasan.

Kenapa gak naik mobil? 

Itu mungkin pertanyaan yang muncul di kepala teman-teman kantor kalau lihat saya kemana-mana selalu pakai motor. Dosen dengan gelar doktor lulusan luar negeri, punya jabatan tinggi di kantor, tapi kemana-mana masih naik motor. Kalah dong sama dosen biasa yang tanpa jabatan tapi selalu naik mobil. Bahkan sama staf biasa juga ada yang pulang naik pake mobil gress tahun terbaru.

Ada prinsip yang saya pegang. Ada janji yang harus saya tepati kepada diri saya sendiri. Selama belum tercapai target itu, saya akan masih naik motor kemana-mana. 

Di luar janji tersebut, saya punya hitung-hitungan bepergian naik motor vs. naik mobil.

Naik mobil nyaman. Tapi naik motor, buat saya jauh lebih produktif.

  1. Speed. Buat saya waktu itu penting. Selisih 5-10 menit itu berarti. Naik motor bisa membuat saya menghemat waktu. Kalau mau pergi, dengan motor bisa langsung keluar dan langsung jalan. Di jalan yang padat atau macet, bisa dengan mudah nyelip - mendahului beberapa mobil (sambil ngece mereka yang gak bisa ngapa-ngapain selain menunggu lalu lintas lancar kembali). 
  2. Bahan bakar. Berapa perbandingan konsumsi bahan bakar mobil vs. sepeda motor? Hitungan kasar saya 1:4. Satu liter bahan bakar motor sama dengan 4 liter bahan bakar mobil. Tinggal dikali aja, berapa jauh tempat kerjanya - dan berapa rupiah yang bisa dihemat dengan ketika naik mobil digantikan dengan naik motor.  Saya coba hitung rekan kerja yang rumahnya 10km dari Ma Chung dan pulang pergi selalu naik mobil. Asumsi konsumsi bahan bakar mobil 1lt bisa untuk 20km, maka rekan tersebut menghabiskan Rp. 7.650,- x 25 = 191.250, bandingkan jika naik motor, hanya menghabiskan <50rb. Tentu masih belum termasuk biaya perawatan mobil yang menghabiskan kisaran Rp. 100-500 / km (tergantung dari tipe mobil). 
Kalau ada yang masih bertanya-tanya, lah biaya bahan bakar segitu kan kecil kalo dibandingkan pendapatan tiap bulan. Yaa... sebenarnya lebih karena janji ke diri saya sendiri karena masih belum mencapai target yang sudah saya set. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Day care di Jepang dan keadilan sosial

Mengurus Visa Korea di Jepang