Mengurus SIM Perpanjangan Online
Tahun 2015, sekembalinya kami dari Jepang, kami banyak mengurus dokumen. Banyak dokumen yang sudah expired karena gak pernah diurus selama kami di Jepang. Salah satunya SIM. Kami, saya dan istri membuat SIM di Oktober 2015 - dan masa berlakunya adalah sampai hari ulang tahun di 2021.
April ini SIM istri saya akan habis masa berlakunya. Beberapa bulan sebelum habis, saya udah mikir strategi untuk perpanjangannya, karena di masa pandemi, antrian panjang, ribet urusan formulir, penjatahan, ditambah ada 3 anak kecil yang harus diurus di rumah, tentu gak akan mudah.
Tiba-tiba, di awal April ada pengumuman penting dari Korlantas Polti bahwa perpanjangan SIM bisa dilakukan online mulai pertengahan April. Wow, the timing couldn't be better, pas akhir April SIM expired, dan perpanjangan SIM daring bisa dilakukan di pertengahan April. Aplikasinya bisa diunduh di PlayStore (dan AFAIK, belum ada di iOS).
Setelah saya download, dan dilanjutkan dengan proses verifikasi, mulailah proses untuk memperpanjang SIM. Ada beberapa kendala yang ternyata nggak semudah itu juga untuk memperpanjang SIM daring. Nah, catet ya bagi yang berencana memperpanjang SIM menggunakan aplikasi Korlantas Polri.
- Proses verikasi wajah nggak sulit dan mudah. Mestinya bisa dengan cepat terverifikasi. Yang tricky adalah kalau pakai kacamata, karena diminta untuk melepas kacamata, maka instruksi di layar hape jadi tidak terbaca. Saat verifikasi diminta misalnya anggukkan kepala, kedipkan mata, buka mulut. Instruksi-instruksi itu memastikan liveness - dan bukan sekedar foto yang ditempel di depan kamera.
- Untuk cek kesehatan juga gampang dan pengisian form-nya bisa dilakukan daring. Pembayaran bisa dilakukan online. Gak perlu di faskes untuk mendapatkan surat keterangan sehat. Surat keterangan sehatnya akan ter-link dengan NIK, sehingga setelah surat keterangan sehat keluar, aplikasi Korlantas akan otomatis mendeteksi.
- Lanjut tes psikologi. Tes psikologi ini yang agak tricky, terutama di bagian test kecermatan. Saya sempat bingung ini disuruh ngapain karena waktu test kecermatan muncul tampilan seperti ini:
Sudah gitu doang. Gak ada instruksi apa2 - dan tau-tau muncul dengan waktu yang terus berkurang. Saya screenshot ini karena saya benar-benar no idea mesti ngapain. Bagi yang udah terbiasa/pernah ngerjakan ini, mungkin langsung tau mesti ngapain. Setelah browsing (iya, saya browsing dalam kondisi test sedang berjalan), baru saya ngeh disuruh ngapain.
Ternyata tidak semudah itu. Besoknya saya dapat notifikasi bahwa transaksi perpanjangan SIM gagal karena dokumen yang diunggah tidak sesuai. Tidak diberitahu dokumen mana, dan tidak sesuainya karena apa. Pembayaran ditransfer balik ke rekening kita (tapi ada potongan karena admin bank atau yang ada dana yang non-refundable).
Saya coba unggah untuk kedua kalinya. Kali ini saya baca benar-benar keterangan untuk mengunggah dokumennya, resolusi 640x480 - dan foto wajah dengan latar belakang biru. Saya pikir yang dimaksud resolusi resolusi 640x480 itu resolusi minimal. Jadi saya pastikan semua foto yang diunggah resolusinya di atas 640x480. Unggah, lalu bayar. Besoknya dapat notifikasi lagi, transaksi gagal.
Saya udah siap-siap mengurus offline. Saya putuskan untuk coba sekali lagi. Semua foto E-KTP, SIM, tanda tangan, dan wajah, saya edit dan fix-kan di resolusi 640x480. Gak bisa proporsional karena memang perbandingan panjang dan lebar E-KTP nggak 1:1.33. Ya sudah, mintanya memang seperti itu. Untuk foto wajah dengan latar belakang biru, juga saya pastikan bahwa latar belakang benar-benar biru dan gak background lain. Upload dan bayar.
Yang ke-3 kalinya berhasil. Besoknya statusnya perpanjangan SIM di aplikasi sudah berubah menjadi Proses selesai dan menunggu pengiriman. Dalam 2 hari, SIM sudah sampai di alamat tujuan.
Komentar
Posting Komentar