Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Asisten Dosen

Sejak kembali ke Indonesia tahun lalu, semester ini pertama kali saya dapet mata kuliah yang bisa memilih asisten dosen untuk membantu dalam mengajar. Lowongan asisten dosen dibuka sebelum awal semester dimulai. Universitas tempat saya, bukanlah universitas yang di satu prodi ada ratusan mahasiswa seperti di universitas2 besar. Sampai saat ini, satu angkatan belum pernah mencapai 50 mahasiswa... rata-rata sekitar 20-30. Jadi bisa dibayangkan, kalau ada lowongan asisten dosen tidak akan ada banyak pelamar. Bahkan beberapa mata kuliah yang menawarkan lowongan asisten dosen, malah tidak ada yang melamar. Nah, di mata kuliah ini, saya memutuskan untuk memilih seorang asdos. Sudah semester 7 dan sedang mengerjakan TA. Awalnya saya berpikir saya masih akan banyak mengurus kelas, membuat modul dan menugaskan asisten ini untuk hal-hal yang lebih administratif seperti grading dan presensi. Modul pertama saya buat, dan saya serahkan ke asisten. Bayangan saya, nanti yang menjelaskan dan dia a...

Sedikit pilihan

I only have one pair of shoes. Only one - dan belum berencana membeli sepatu yang lain. Alasannya simple. Ketika ada lebih dari 1 pasang sepatu, akan ada waktunya saya hendak pergi dan bertanya-tanya sepatu yang mana yang hendak saya pakai. Memikirkan hal-hal seperti itu, buat saya menyita waktu dan energi. Waktu dan energi yang seharusnya bisa saya gunakan utuk memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat. Jika hanya ada 1 pasang sepatu, saya tidak akan membuang-buang waktu dan energi untuk sekedar memikirkan sepatu mana yang akan saya kenakan. Tidak ada pilihan lain dan saya akan pakai sepatu itu hingga masa pakainya benar-benar habis. Semakin banyak pilihan, akan semakin membuang waktu dan energi. Dengan hanya ada satu pilihan, ke acara apapun yang perlu mengenakan sepatu, saya akan mengenakan sepatu tersebut. Tidak perlu bingung memilih mana yang akan dikenakan. Hal yang sama saya berlakukan untuk pakaian. Saya tidak (mau) punya banyak pakaian. Yang penting nyaman dipakai baik...

Macbook Pro i5

Gambar
Beberapa barang yang saya beli, telah berhasil mengubah cara saya bekerja dan menciptakan peluang-peluang yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Akhir tahun 2012, ketika pertama kali saya ke Amerika untuk mempresentasikan hasil penelitian di ajang RSNA, saya sedikit argue dengan diri saya ketika melihat promo Kindle Ebook Reader di bandara Minneapolis, tempat saya transit sebelum menuju ke Narita. Harganya promonya $99. Antara beli atau tidak. Saat itu saya belum punya gadget apapun. Bahkan HP di Jepang juga menggunakan hape flip untuk sekedar telepon dan sms. Hidup irit dengan beasiswa yang terbatas, apalagi ada keluarga. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk membeli Kindle tersebut dengan merelakan $99, dan saya nobatkan sebagai investasi terbaik tahun 2012 - atau mungkin sepanjang sejarah saya melakukan investasi. Kindle seharga $99 itu - yang sekarang sudah nggak bisa berfungsi lagi, membawa saya untuk publish banyak buku lewat kdp.amazon.com... $1000 pertama yang saya da...