Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Seni mempertahankan pegawai

Gambar
Semua yang saya tulis ini sebenarnya teoritis dan imajiner. Saya nggak punya perusahaan dan nggak punya pegawai... Jadi ya... (disclaimer section) bisa jadi saya salah. Bisa jadi nggak pas. Bisa jadi keliatan sok keminter padahal nggak tau apa-apa... bisa jadi muncul komentar, "nggak semudah itu...". Anyway, di suatu perusahaan dengan jumlah pegawai lebih dari 50, pasti berlaku yang namanya sebaran normal Gaussian. image credit: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/math/immath/gauds.gif Ada pegawai yang kinerjanya sangat excellent, ada pegawai yang kinerjanya biasa saja (sekedar menjalankan tugas yang diberikan), ada pegawai yang kerjanya hanya menggerutu kalo diberi kerjaan. Kurva sebaran normal kualitas pegawai ini berlaku... Artinya jumlah pegawai dengan kinerja biasa saja akan menduduki persentase tertinggi - sedangkan pegawai yang ekstrem (punya kinerja excellent atau kinerja yang buruk) ada di sisi kiri dan kanan (jumlahnya lebih sedikit daripada pegawai ...

Seminar Third Culture Kids

Third Culture Kids - istilah yang baru pertama kali saya dengar 1 bulan terakhir. Yang dimaksud dengan TCK adalah anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan budaya yang berbeda dengan budaya asli orang tuanya. Contoh konkritnya adalah anak yang memiliki orang tua Indonesia, lalu anak tersebut tumbuh di luar negeri (semisal Jepang). Anak-anak yang demikian akan membentuk budaya baru yang mengadopsi sebagian budaya orang tua dan sebagian lagi budaya di mana dia tumbuh. Budaya baru yang terbentuk inilah yang disebut dengan Third Culture (budaya ketiga). Si anak yang memiliki third culture ini disebut TCK. Hari minggu kemarin, gereja kami mengadakan seminar tentang Third Culture Kids (TCK). Tujuannya tentu agar para orang tua (yang sebagian besar adalah orang Indonesia yang tinggal di Jepang dan memiliki anak yang sekolah dan (akan/sedang) menyerap budaya Jepang) dapat paham tentang kebutuhan khusus dari anak mereka. Seminar ini menarik karena pembicaranya adalah ibu gembala kami - ...