Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Tentang MLM Talk Fusion

Iya, kali ini nggak pake sensor atau wildcard untuk menutupi nama MLM-nya. Beberapa bulan lalu, saya ditawari MLM yang bernama Talk Fusion oleh rekan mahasiswa. Beberapa bulan berikutnya, rekan di Indonesia juga menawari produk ini - dengan message saya di FB. Saya waktu itu hanya membalas bahwa saya tidak punya cukup waktu untuk menjalankan MLM. Rekan tersebut lalu secara gencar mengirim email (spam) ke inbox saya yang menjelaskan tentang sistem dan produk MLM Talk Fusion - yang akhirnya email beliau saya filter sebagai spam. Ada kemungkinan, posisi saya yang di Jepang dipandang sebagai hal yang menguntungkan untuk membuka lahan baru memasarkan MLM. Pasar Jepang pasti besaaarrr... (begitu mungkin yang dipikirkan oleh pemrospek MLM terhadap saya). Hampir tiga tahun di Jepang, TIDAK sekalipun saya mendengar tentang bisnis MLM - dan juga tidak pernah ada yang menawari (kecuali rekan dari Indonesia). Dugaan saya, bisnis MLM hanya bisa berkembang dengan pesat di negara yang penduduknya...

Tahun ke-3 kuliah di Jepang

Tahun ke-3 di Jepang. Belum sekalipun saya kembali ke Indonesia - dan tidak berencana kembali dalam waktu dekat. Rasanya kurang nyaman berlibur ke Indonesia dalam kondisi "belum-pasti-kapan-lulus". Jadi saya nggak nyalahkan Bang Thoyib yang kondisinya sama seperti saya, 3 puasa dan 3 lebaran belum pulang. Bisa jadi Bang Thoyib belum mau pulang juga karena beliau tidak pasti kapan lulus... Tiap periode punya tantangan tersendiri. Di akhir tahun ke-3 ini tantangan yang sudah diperkirakan sejak sebelum keberangkatan akhirnya terjadi. Beasiswa dari DIKTI berakhir sementara studi belum selesai. Ada beberapa alternatif yang bisa dijadikan solusi. Pertama memohon perpanjangan beasiswa dari DIKTI. Kedua mencoba apply beasiswa di universitas/yayasan swasta Jepang. Ketiga mengajukan beasiswa dari institusi asal. Keempat membiayai studi dengan uang pribadi. Alternatif kelima adalah lain-lain (yang belum terpikirkan saat ini). Alternatif pertama gagal. DIKTI tidak menyetujui perm...