Menantangnya GRE - Verbal Section

Tengah malam dan saya masih belum mengantuk.

Belajar GRE (Graduate Records Examinations) itu benar-benar sebuah tantangan, khususnya bagi mereka yang menyukai bidang verbal (a.k.a: bahasa; bahasa pemrograman juga boleh dimasukkan). Nggak tau gimana ceritanya kok GRE ini sampe dijadikan test masuk standard untuk yang pingin ngelanjutkan ke S2 ato S3 di Amrik... Di Indonesia, namanya berubah jadi TPA ato Tes Potensi Akademik - yang wajib diikuti sebagai syarat masuk S2, S3 ato ngelamar pegawai negeri, tentu ya dalam bahasa Indonesia.

Ada 3 section dalam bentuk multiple choice yang diujikan, dan yang paling menantang adalah verbal section.

Perintah di verbal section ini sederhana kok... Ada bagian yang diminta untuk melengkapi titik-titik dengan kata(-kata) yang tepat, lalu mencari padanan kata serta mencari lawan kata. Gampang to? Lha wong lawan kata itu kan sudah dipelajari sejak kelas 2SD... panjang: pendek, murah: mahal, padat: cair... Lalu kok ya tega-teganya itu dijadikan sebagai standard masuk S2 dan S3? Nggak kegampangen ta Mas/Mbak pembuat soal? Hehe2... kalo lawan kata yang ecek-ecek ya nggak seru... Gimana kalo mencari lawan kata dari: Quandary, Divest, Recant, Banality, Eschew, Belie, Impudent, Profuse, Inchoate, Gaucheness, Coda, Macerate, Impugn, Capricious, Tortous, Tout, Irascible dan teman-temannya? Mantap gan...! (Jadi ya nggak pernah muncul itu lawan kata dari: short, fast, liquid, fire dan sejenisnya).

Ngelengkapi titik-titiknya juga bener-bener menantang, misalnya:
"The proponents of of recombinant DNA research have decided to ... federal regulation of their work; they hope that by making this compromise they can forestall proposed state and local controls that might be even stiffer."
a. protest
b. institute
c. deny
d. encourage
e. disregard

Kalo kepepet bisa dijawab pake dadu yang punya 5 sisi (ada ya?).

Jadi ya gitu... Belajar GRE terutama di verbal section, harus menggali sampe akar katanya (yang kebanyakan dari bahasa latin). Misalnya Quandary, yang asal katanya Quando... Lalu jadi inget lagunya Michael Buble, "Quando Quando Quando" yang artinya "Kapan Kapan Kapan", di liriknya ada kalimat "Tell me when will you be mine. Tell me quando quando quando...", yang artinya keseluruhan lagunya adalah "Kapan ya kamu bisa jadi milikku..." Jadi kalo nyari lawan kata dari Quandary mesti fokus pada kata yang menyatakan suatu waktu yang pasti (certain). Ato mencari lawan kata dari Irascible. "Ira" adalah bahasa Latin dari "marah", lalu dari sini muncul kata yang bisa lebih diingat, yaitu "Irritate" (iritasi - suatu respon aktif dengan konotasi negatif, misalnya iritasi mata). Jadi lawan katanya adalah seputar "sifat yang tenang dan tidak meledak-ledak". Lalu kebanyakan prefiks "A" menunjukkan "without", misalnya "amoral", "atheist", "anonymous", "apathy", "anomaly", "agnostic" dan sebagainya.

Nah, belajar GRE Verbal section dengan cara menggali akar kata itu yang seru dan menantang - khususnya bagi seorang penulis yang pengen nilai GRE-nya setinggi mungkin agar bisa diterima di Universitas Amrik, tepatnya Purdue University yang punya Lab Biomedical terlengkap dan tercanggih di dunia...!

Butuh perjuangan... Itu sebabnya, sudah tengah malam dan saya masih belum mengantuk... a small step of my doctorate journey.

Komentar

  1. Hwaaa... S2 pun juga GRE sesulit itukah??? waduh, harus mulai darimana ini...T_T

    BalasHapus
  2. @haqqi: journey a thousand-miles starts with a one small step...

    BalasHapus
  3. Jadi inget waktu belajar SAT dulu.. meskipun vocabnya nggak sesuah ini, Pak.. Soalnya SAT kan syarat masuk S1 di US, GRE dah S2 hahaha.

    Yang lawan kata nggak ada konteks/kalimatnya ya? Cuma 1 kata gitu?

    BalasHapus
  4. E.S.: ho-oh lyn, nggak ada konteks apa-apa... cmn satu kata dan harus milih salah satu di antara 5 pilihan yg paling berlawanan... jd kl nggak tau ya nggak bisa nebak (kecuali kl bisa nggali akar katanya)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Mengurus Visa Korea di Jepang

Day care di Jepang dan keadilan sosial