tag:blogger.com,1999:blog-5198819052167386349.post7078056808606636827..comments2023-04-15T20:38:48.870+07:00Comments on FCT#26 log: Fulbright vs. DiktiUnknownnoreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-5198819052167386349.post-5694561141295686412012-09-18T07:31:12.231+07:002012-09-18T07:31:12.231+07:00Halo Pak Agung,
Terima kasih sudah mampir ke blog...Halo Pak Agung,<br /><br />Terima kasih sudah mampir ke blog ini... Untuk beasiswa DIKTI, karena memang yang dosen yang diberi beasiswa dari seluruh Indonesia (dan jumlahnya ratusan setiap tahun), maka kita nggak bisa terlalu menuntut untuk diperhatikan dengan detail seperti halnya beasiswa Fulbright atau ADS. Kita sendiri yang mesti mandiri (mulai dari kontak profesor, mendaftar ke univ, nyari Windra Swastikahttps://www.blogger.com/profile/15308674304314585821noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5198819052167386349.post-63557159971186176572012-09-17T21:43:59.249+07:002012-09-17T21:43:59.249+07:00Dear Windra,
Saya secara tidak sengaja masuk ke ...Dear Windra, <br /><br />Saya secara tidak sengaja masuk ke blog Anda. Dan saya membaca presentasi anda tentang beasiswa dikti. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana dikti mengurusi penerima beasiswanya di luar negeri sana. <br /><br />Saya saat ini sedang melamar fulbright-dikti dan wondering kira-kira bagaimana nasib saya di sana seandainya diterima. <br /><br />Salam, <br />Agung SantosoAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/05169563832051793172noreply@blogger.com