Conference di Okinawa

Tanggal 24 dan 25 Januari lalu, saya ikut conference (lagi) untuk presentasi poster. Kali ini bertempat di Okinawa. Awalnya saya sedikit ogah2an ikut conference kali ini. Lah, minggu lalu baru dari Tokushima, sekarang berangkat lagi ke Okinawa. Mana harus meninggalkan keluarga 2 malam lagi... (tanggal 23 pagi berangkat dan 25 malam tiba di Tokyo). Tapi karena di Jepang menganut sensei's wish is our command, ya sudah. Saya dan seorang rekan lab berangkat menuju Okinawa.

Saya baru 'ngeh' kalo Okinawa adalah tempat wisata favorit di Jepang. Seperti Bali di Indonesia, seperti Hawaii di Amerika. Ketika minggu-minggu ini di Tokyo suhunya 0 derajat, di Okinawa suhu berkisar 18-20 derajat... Gak kenal musim dingin, apalagi salju. Make sense, karena letaknya di ujung selatan Jepang, 1500 Km dari Tokyo.

Lokasi conference-nya di jalan yang namanya "kokusai dori". Kokusai dori ini mirip dengan jalan Kute di Denpasar, Bali. Di kiri-kanan banyak toko2 asesoris dan selalu dipenuhi turis domestik. Tentu ditambah dengan ciri khas utama Jepang, jalan yang (sangat) bersih dan lalu lintas yang (sangat) teratur. Kalo jalan2 di situ, atmosfernya bener2 atmosfer liburan...


Kokusai dori yang bersih, teratur dan TIDAK ada bunyi klakson
Sayangnya, di tempat conference, TIDAK ADA free wifi (what??). Mungkin biar pesertanya bisa konsentrasi penuh dengan conference-nya. Saya sih emang jadi bisa konsentrasi penuh... untuk nyelesaikan buku terbaru (yang gak perlu koneksi internet).

Seneng bisa ketemu salah satu peserta conference dari Indonesia, seorang mahasiswa doktor dari Tokyo Institute of Technology. Seumur-umur ikut conference di Jepang, baru kali ini bisa ketemu dengan orang Indonesia.

Catatan seputar perjalanan ke Okinawa:

  1. Kami terbang ke Okinawa dengan LCC (low cost carrier) Skymark. Harga tiket PP untuk Tokyo-Okinawa-Tokyo cukup murah (untuk ukuran Jepang), hanya 27.000.
  2. Waktu tempuh dari Tokyo ke Okinawa adalah 3 jam. Sementara dari Okinawa ke Tokyo hanya 2 jam. Kata teman saya, ini disebabkan "wind-factor". Entah apa maksudnya.
  3. Untuk ke Kokusai dori yang terkenal itu, dari Naha Airport station bisa naik monorail ke Miebashi station dengan tiket seharga 290 yen. 
  4. Kami menginap di hotel Rasso yang tarif per malam-nya juga cukup murah, yaitu 5rb per malam (sekali lagi menurut ukuran Jepang).
Salah satu tikungan di Kokusai dori

Salah satu tempat makan tradisional yang terkenal di Kokusai dori

Presentasi... (iya, sama kayak di Indonesia, peserta conference lebih milih duduk di belakang ketimbang di depan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Mengurus Visa Korea di Jepang

Day care di Jepang dan keadilan sosial