#nunggupengumuman

Hari ini isi twitter saya: "you are doing okay..." kata sensei setelah ujian masuk program doktor. #nunggupengumuman

Ceritanya, saya kemarin ujian masuk program doktor untuk periode April 2012. Ujiannya, sama seperti sebelumnya, oral interview dan presentasi proposal penelitian. Karena sifat ujiannya formal, diuji di depan 4 orang profesor, maka saya harus mengenakan pakaian formal abad 21, yaitu jas (itulah sebabnya saya mengenakan sabuk sehingga tahu bahwa saya mengenakan sabuk di lobang yang sama sejak pertama beli membeli sabuk 15 tahun yang lalu). Secara nggak pantes kalo pake jas tapi nggak bersabuk.

Presentasi 20 menit. Lalu sesi tanya jawab. Seorang profesor yang masih (nampak sangat) muda memberikan pertanyaan pertama. Bahasa Inggris-nya bagus banget. Nyaris tanpa aksen Jepang. Jarang sekali ketemu langsung dengan orang Jepang yang Bahasa Inggrisnya bagus (mungkin dia lulusan dari English speaking country). Sensei saya aja, kalo ngomong Inggris masih beraksen Jepang - tapi understandable. Inggris saya juga masih beraksen Indonesia (ato Jawa?) - berkali-kali waktu presentasi saya mengucapkan "the" dengan "dhee". Ah, harus terus dilatih...

Pengumuman resmi lulus ato nggaknya baru tanggal 2 September bulan depan. Cuman setelah ujian masuk, sensei dateng ke lab dan ngasih tau kalo kali ini ujiannya "oke". Saya menangkap "oke" yang dimaksud adalah saya berpeluang besar untuk bisa masuk di program doktor periode April 2012.

Kalo beneran jadi mahasiswa Doktor bulan April 2012, berarti normalnya saya akan lulus 3 tahun kemudian, yaitu Maret 2015. Sementara, beasiswa yang diberikan hanya sampai Agustus 2013 (yang kabarnya bisa di-extend 6 bulan ke depan). Artinya, di tahun terakhir (periode 2014-2015), saya harus mandiri membiayai studi tanpa tergantung dari beasiswa. Gimana caranya? Belum tau. Mungkin ini yang disebut dengan "live by faith". Yang jelas, keadaan ini akan membuat kami untuk terus berpikir kreatif dan jeli melihat peluang.

Sepertinya akan jadi episode yang seru dalam perjalanan menempuh studi doktor.


Komentar

  1. utk biaya selama tahun terakhir, cari bocoran aja dari sensei, Pak....biasanya kan ada tuh beasiswa2 dari yayasan2. selamat berjuang! spt yg Pak Win bilang...masa depan ada di pundak kita, bukan di pundak temen sebelah hehehehe!! semoga berhasil, Pak. ganbatte kudasai!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Charis National Academy (2)

Mengurus Visa Korea di Jepang

Day care di Jepang dan keadilan sosial